Maka, sambung Mei, perlu dilakukan psikoedukasi ke masyarakat. Bahwa perilaku membuat meme-meme dengan konten merendahkan dan melecehkan, merupakan bentuk lain dari penghinaan sesama manusia.
"Apa untungnya bagi yang membuat meme-meme negatif seperti itu? Paling hanya kepuasan sesaat. Buat apa kalau kepuasan diperoleh dengan menyakiti, melecehkan dan merendahkan orang lain. Mungkin ini bisa jadi bahasan pemikiran bersama," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)