Pernahkah Anda membuang pakaian hanya karena baju atau celana tersebut robek? Memang robek pada bagian tertentu merusak pakaian. Namun ternyata Anda bisa membuatnya menjadi lebih bernilai lagi untuk dipakai kembali menggunakan teknik sashiko.
Teknik sashiko merupakan teknik menjahit dengan tangan dari Jepang yang cukup unik. Teknik ini menggabungkan dua atau lebih kain dan pola yang berbeda untuk menghasilkan sesuatu yang unik.
Teknik ini juga dimanfaatkan oleh para desainer yang fokus pada upaya mengurangi limbah fashion. Beberapa di antaranya adalah Anastasia Winanti, Wahyuningsih Wulandari, dan Retno Suminaringtyas.
(Foto: honestlywtf)
Retno telah lama menggunakan teknik sashiko untuk memanfaatkan pakaian bekas menjadi pakaian baru dengan nilai yang berbeda. Ia terbiasa menyimpan berbagai jenis kain yang tidak lagi terpakai, kemudian akan memisahkan sesuai dengan jenisnya.
Salah satunya adalah kain katun berkualitas yang ia kumpulkan bertahun-tahun dari anggota keluarganya sendiri. Setelah terkumpul dan cukup untuk membuat sebuah pakaian, akan menjahitnya dengan teknik sashiko.
"Jadi teknik sashiko itu bisa untuk memperpanjang usia pakaian," ucap Retno dalam acara Modest Fashion Founders Fund (ModestFFFund) di Gandaria City, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 September 2019.
(Foto: iwearempathy/Instagram)
Berbeda dengan Retno, Anastasia Winanti menggunakan teknik sashiko untuk memanfaatkan pakaian-pakaian yang tak laku. Dalam upaya mengurangi limbah fashion, perempuan yang akrab disapa Anas ini membeli pakaian deadstock atau pakaian yang tidak terjual dari online shop.
"Aku mengambil stock online shop lain, yaitu barang yang susah dijual. Aku ambil barang itu, kemudian aku upcycling," terang Anas.