NGEMIL atau menyantap makanan ringan nampaknya sudah menjadi teman kala kita beraktivitas. Tapi, apakah kebiasaan ngemil ini merupakan prilaku yang baik?
Menurut survey yang dilakukan oleh Calbee Wings dan Jakpat terhadap kurang lebih 250 milenial yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, 51,33 persen orang Indonesia mengaku suka ngemil saat sedang belajar, bekerja ataupun beraktivitas lainnya.
Memang, rasa penat yang dirasakan mereka dalam rutinitas mereka sehari-hari, sebanyak 50,95 persen orang Indonesia juga mengaku bahwa mereka suka ngemil di tengah kesibukan. Bahkan, remaja dengan usia 18-25 tahun, rata rata ngemil hingga 3 kali dalam sehari.
Bagi remaja, ngemil menjadi salah satu cara efektif untuk melepaskan rasa penat di tengah kesibukan mereka yang semakin hari semakin banyak.
Psikolog anak, Vera Itabiliana Hadiwidjojo menjelaskan, salah satu motivasi seseorang ngemil adalah pola makan yang terganggu akibat kesibukan mereka sehari-hari. Dengan ngemil, mood yang awalnya buruk akibat stress dan tertekan dengan pekerjaan akan kembali membaik dan melakukan pekerjaan akan lebih santai dan bersemangat.
"Ketika mengunyah ada saraf yang dapat merangsang otak untuk lebih aktif. Makanya mood bisa menjadi lebih baik, ditambah sambil ngobrol dengan teman," jelas Vera di Agro Plaza Kuningan, Jakarta Selatan.
Selain itu, ngemil dengan teman sambil mengobrol bersama merupakan salah satu cara untuk mengeluarkan berbagai pikiran yang dirasakan oleh mereka.
Berbagi snack juga merupakan salah satu cara untuk membuka pembicaraan. Seperti pada saat menawarkan makanan kepada teman yang duduk di samping kita kemudian langsung mulai mengobrol saling bertukar pikiran.
Manfaat ngemil lainnya.