Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Nurcholis, Anak Penjual Gorengan yang Jadi Dokter

Gurais Alhaddad , Jurnalis-Minggu, 26 Mei 2019 |03:18 WIB
Kisah Nurcholis, Anak Penjual Gorengan yang Jadi Dokter
Ilustrasi Profesi Dokter
A
A
A

MASIH jelas terbayang saat kali pertama anak dari Nusa Tenggara Timur ini menjejakkan kakinya di SMART Ekselensia Indonesia, sekolah berasrama gratis jenjang SMP dan SMA yang ditempuh selama 5 tahun, yang didedikasikan untuk anak-anak dhuafa dari seluruh provinsi di Indonesia.

Saat itu, Nurcholis masih kurus, polos, dan belum tampak lukisan masa depan di matanya. Tapi, kini anak dhuafa telah menjelma menjadi seorang dokter lulusan Universitas Indonesia. Nurcholis bukan hanya berhasil memutus rantai kemiskinan keluarganya yang berjualan gorengan, namun juga menebar kebermanfaatan untuk sesama.

Masa 6 bulan pertama di SMART Ekselensia Indonesia adalah masa-masa terberat bagi Nurcholis, pun bagi para guru. Enam bulan pertama itu Nurcholis tidak mau sekolah. Ia hanya berdiam diri dan bersedih di asrama. Ia selalu kangen ibunya. Ia ingin pulang ke NTT.

Norcholis lulus jadi dokter di Universitas indonesia

Para guru di asrama dan di sekolah dengan telaten mendampingi Nurcholis. Berusaha menguatkan jiwanya. Menempa mentalnya. Mengokohkan kesabarannya. Bahwa ada saatnya mesti berpisah dari orangtua untuk melukis masa depan gemilang.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement