Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Sosok-Sosok di Balik Layar para YouTuber Dunia

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 26 Maret 2019 |13:00 WIB
Mengenal Sosok-Sosok di Balik Layar para YouTuber Dunia
Patrick Starrr mempunyai tim yang sangat besar (Foto: BBC)
A
A
A

Edwards sering tampil dalam video Dodie, bukan hanya karena karakternya yang menarik, tetapi karena dia mengikuti Dodie ke banyak acara dan memberinya banyak nasihat soal karier musiknya.

Asisten pribadi YouTuber Tanya Burr juga secara teratur tampil dalam videonya, sementara Zoe "Zoella" Sugg, salah satu YouTuber paling populer di Inggris, secara teratur menampilkan stafnya di video-videonya.

"Mereka memilih untuk melakukannya karena tidak ingin menunjukkan bahwa seakan-akan mereka membuat konten ini sendiri," kata Bishop. "Tidak ada yang berpikir bahwa Zoella memproduksi barang-barangnya sendiri."

Zoe Zoella

Namun, melibatkan tim profesional tidak lagi hanya dilakukan para YouTuber terkenal. Saat editor-editor terbaik untuk YouTuber dapat memperoleh penghasilan luar biasa besar per tahun, para bintang baru YouTube dapat menggunakan jasa sejenis dengan lebih terjangkau.

Munculnya para pendatang baru

Nevena Deljanin, 27, seorang siswa pasca sarjana yang sedang belajar di Belgrad menghasilkan antara US$800 dan US$ 1.000 atau sekitar Rp 14 juta per bulan dengan menyunting video untuk orang lain - sekitar dua kali lipat upah bulanan rata-rata di Serbia.

Dia adalah salah satu dari lebih dari 6.000 orang yang mengiklankan jasa mengedit video di Fiverr, situs untuk para pekerja paruh waktu. Dia mulai dengan mengedit videonya sendiri, kemudian berpikir untuk melakukan hal yang sama untuk orang lain. Sekarang, dia sudah selesai menyunting 150 video untuk berbagai klien.

"Ini adalah pekerjaan utama saya," jelasnya. "Saya biasanya bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Sangat menyenangkan bahwa sekarang saya bekerja dari rumah dan dapat mengatur jadwal sendiri dan punya cukup waktu untuk melakukan pekerjaan lain. "

Dia sepertinya tidak akan kehabisan pekerjaan: di tengah-tengah tekanan membuat konten berkualitas tinggi, semakin banyak pembuat konten yang menyerahkan proyek penyuntingan video kepada pihak ketiga. Hal ini sekarang dinilai normal.

"Untuk melakukan ini sebagai pekerjaan, Anda harus menjadi yang terbaik," kata Bishop: "Kesepakatan merek, produk-produk yang dijual, dan banyak lagi. Ada begitu banyak aspek selain membuat konten."

Meskipun YouTube awalnya menempatkan dirinya sebagai lawan dari sistem produksi Hollywood, kini ia tampak semakin mirip dengan media yang coba ia ganti.

(Helmi Ade Saputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement