Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Sosok-Sosok di Balik Layar para YouTuber Dunia

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 26 Maret 2019 |13:00 WIB
Mengenal Sosok-Sosok di Balik Layar para YouTuber Dunia
Patrick Starrr mempunyai tim yang sangat besar (Foto: BBC)
A
A
A

Para bintang YouTube semakin bergantung pada tim profesional untuk mengikuti algoritma YouTube dan hal ini menciptakan peluang karier baru.

Sesaat setelah bangun tidur, Grace Lee menghabiskan waktu dua jam untuk menggarap ide untuk program YouTube-nya "What's So Great About That?" sebuah acara yang berfokus pada film dan program TV populer. Lee, seorang perempuan berusia 24 tahun dari Peterborough, Inggris, mencari ide-ide, kemudian menulis naskah untuk menyajikan tontonan kepada 29.000 orang yang mengikuti kanal Youtube-nya.

Setelah itu, fokusnya berganti untuk menggarap "The Financial Diet", sebuah program penasihat keuangan dengan 630.000 orang yang mengikuti kanal itu. Lee meneliti dan mengedit video-video terkait tema keuangan.

"Saya sudah aktif di YouTube sejak website itu berdiri, tetapi saya tidak tahu tentang bantuan profesional untuk para bintang YouTube sampai saya berada di tahun kedua saya di universitas," kata Lee. "Saya masih sering lupa, bahwa mereka memiliki tim, meskipun saya juga bagian dari tim profesional itu."

Hal itu cukup wajar. Contohnya Patrick Starrr, vlogger kecantikan keturunan Filipina-Amerika dengan 4,3 juta pelanggan. Tim profesionalnya terdiri dari manajer, manajer publikasi, manajer bisnis, direktur operasi, hingga editor video. Dia membawa tim itu ke atas panggung ke VidCon London, sebuah konferensi YouTube yang diadakan bulan lalu, untuk menunjukkan berapa banyak orang yang diperlukan untuk menghasilkan acaranya.

"Apakah kalian pernah berpikir bahwa saya akan memiliki orang sebanyak ini?" Dia bertanya kepada hadirin. "(Membuat konten) sangat mahal."

Dari 'Siarkan dirimu" hingga TV siaran

YouTube sudah berada sangat jauh dari moto "Broadcast Yourself" (Siarkan Dirimu) pada tahun 2005 hingga 2012. Saat ini, semakin sulit untuk menghadapi tantangan menjadi YouTuber terkenal tanpa jaringan dukungan. Semua itu ada hubungannya dengan bagaimana bintang YouTube itu menghasilkan uang.

"Ini tentang 'memberi makan' algoritma dan memiliki konten yang cukup," ujar Sophie Bishop, pengajar humaniora digital di King's College, London. "Menjadi ahli dalam menciptakan konten yang menarik tidak sama dengan menjadi ahli dalam manajemen waktu dan menjalin koneksi dengan merek-merek tertentu. Hal itu penting untuk memastikan Anda dapat berkolaborasi dengan mereka, yang mampu menopang kehidupan Anda selama sebulan."

ermakov

Alhasil, orang-orang seperti Grace Lee dan Konstantin Ermakov, 26, seorang warga London, menjadi aset yang sangat berharga bagi para bintang YouTube. Ermakov adalah seorang pembuat dan penyunting video profesional yang bekerja untuk para bintang YouTube, termasuk The Sidemen, kumpulan para pembuat konten yang dinisiasi oleh Olajide "KSI" Olatunji, yang mengunggah video musik dan konten gaya hidup, dan Brian "True Geordie" Davis, yang membuat konten berisi video-video sepakbola dan podcast.

Ermakov mulai merekam video musik untuk para seniman, kemudian berpindah ke pekerjaan kantoran sebelum membuat film dan mengedit video untuk para bintang YouTube. Pekerjaan ini mengambil alih kehidupan profesionalnya dengan cepat.

"YouTube sekarang adalah fokus utama saya dan saya bekerja dengan banyak pembuat konten setiap hari," katanya.

Ermakov percaya bahwa ia dan staf pendukung lainnya mendapat manfaat dari persaingan ketat di YouTube. Lebih dari 400 jam video diunggah ke YouTube setiap menit, membuat semakin sulit bagi para pembuat konten untuk menarik perhatian dan membangun reputasi di situs itu.

ermakov

Para bintang YouTube juga mencoba "memenangkan" algoritma, yang menggerakkan YouTube dan merekomendasikan video-video kepada 1,9 miliar pengguna yang masuk. Meskipun sedikit orang yang mengetahui rahasia algoritma, sudah menjadi fakta umum bahwa YouTube mempromosikan video berkualitas tinggi, yang diunggah secara teratur, dengan durasi yang pas, dan mendorong pengguna untuk bertahan lebih lama di situs. YouTube tidak menanggapi permintaan wawancara terkait hal ini.

Pada dasarnya, bintang YouTube yang sukses diminta untuk menghasilkan episode-episode untuk TV-mini yang menarik setiap harinya. Akibatnya, para pencipta konten membutuhkan semua bantuan yang bisa mereka dapatkan untuk menonjol di situs itu.

"Idenya adalah untuk mencapai titik di mana Anda memproduksi tayangan berbiaya tinggi yang tidak dapat disaingi," kata Ermakov. "Mereka dapat dengan mudah meletakkan kamera di atas tripod dan membuat film sendiri, tetapi mereka ingin melakukan yang lebih dari itu."

Ada garis tipis antara profesionalitas dan membuat tayangan khas Youtube karena jika tidak : "Penonton akan merasa seperti menonton program TV" jika tontonan yang Anda sajikan terlalu apik," kata Ermakov.

Menularkan popularitas

Sebagian besar bintang YouTube tidak malu mengakui bahwa mereka membuat konten dengan bantuan tim profesional. Malah, staf pendukung mereka kadang-kadang bisa ikut menjadi selebriti karena sering ditampilkan di konten sang bintang YouTube. Misalnya, musisi asal Inggris Dodie dan manajernya, Josh Edwards.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement