Korea

Para artis K-pop dan aktor Korea dikenal sering mengedit warna kulit mereka dalam foto sehingga terlihat lebih cerah. Standar kulit putih dan bebas noda ini sudah ada sejak zaman Gojoseon (2333 SM - 108 SM) yang merupakan dinasti pertama dalam sejarah Korea.
Sama seperti orang China dan Jepang, orang Korea kuno dengan kulit yang pucat sering dianggap lebih mulia. Kulit halus dan pucat pada pria maupun wanita bangsawan digambarkan mirip batu giok pucat.
Orang Korea kuno juga telah menerapkan metode pencerah kulit selama periode ini. Para wanita sering menggunakan ampas madu atau lotion miansoo pada kulit mereka. Sementara para bangsawan dari dinasti Goryeo (918-1392) telah mencuci muka mereka dengan air bunga persik untuk kulit putih transparan.
Saat ini, industri operasi plastik di Korea telah mencakup segalanya, mulai dari prosedur pemutihan kulit hingga suntik pencerah kulit untuk hasil kulit seperti porselen. Banyak ahli operasi plastik percaya bahwa selebritas populer Korea juga telah menjalani prosedur serupa. Wanita Korea pun sering terlihat memakai alas bedak beberapa tingkat lebih terang dari warna kulit asli mereka dan menerapkan filter pencerah kulit pada foto mereka.
BACA JUGA : Jus Jambu Percepat Penyembuhan DBD, Mitos atau Fakta?
Pengaruh budaya Barat
Kulit putih masih sering dikaitkan dengan kekayaan, hak istimewa, dan status sosial di negara-negara Asia. Bahkan industri produk pemutih kulit diprediksi akan berkembang pesat beberapa tahun berikut.
Jadi, standar kulit putih memang sejak ada di Asia sejak dahulu kala, namun standar kecantikan Barat pada zaman modern semakin memperkuat standar kulit putih ini. Selain itu, orang Asia juga memiliki keinginan untuk dianggap sebagai orang kaya dengan kelas yang lebih tinggi dalam masyarakat Asia.
(Dinno Baskoro)