Selain mengonsumsi limbah, kecoa juga menghasilkan panas yang sangat membantu untuk menanam sayuran. Ketika mati, tubuh para kecoa ini digiling dan dipanggang untuk menjadi makanan ternak.
Pendiri Shandong Qiaobin, Li Yanrong, sebelumnya bekerja untuk sebuah perusahaan farmasi sebelum membangun kebun kecoa seluas 6.300 meter persegi di distrik Zhangqiu. Ia terinspirasi oleh klip kartun yang ia tonton bersama putrinya. Dari situ ia melihat bahwa kecoa mampu bertahan hidup selama 90 hari tanpa makanan dan 40 hari tanpa air.
“Sebagian besar sampah dapur di kota dikubur di tempat pembuangan sampah. Saya pikir, memanfaatkan karakter kecoa yang rakus bisa membantu untuk mengatasi limbah,” terang Li.
Li mendirikan bisnisnya pada 2011, ia memperoleh enam paten dan mengajukan 36 aplikasi untuk pertanian. Ia juga telah menciptakan kecoa Amerika yang terbesar dari semua spesies umum dengan siklus hidup terpanjang.
Pengusaha itu mengaku bahwa beberapa orang takut ketika melihat kecoa yang dipeliharanya. Mereka rata-rata hidup selama 300 hari dan terkadang kecoa tersebut berhasil kabur dari kandangnya. Meski demikian, ia telah menyiapkan cara untuk mengatasi hal tersebut.