Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Lebih Jauh Tentang Kecemasan Sosial yang Bisa Bikin Badan Gemetar dan Mual

Tiara Putri , Jurnalis-Jum'at, 07 Desember 2018 |19:00 WIB
Mengenal Lebih Jauh Tentang Kecemasan Sosial yang Bisa Bikin Badan Gemetar dan Mual
Ilustrasi (Foto: Health)
A
A
A

TIDAK semua orang memiliki kemampuan komunikasi yang baik ketika harus berhadapan dengan orang baru. Beberapa orang ada yang merasa canggung untuk memulai percakapan dengan orang asing atau orang yang tidak dikenal. Kondisi ini dikenal dengan istilah kecemasan sosial.

Menurut seorang psikolog, kecemasan sosial dapat mencegah seseorang menikmati hidup. Mulai dari mengorbankan hubungan pribadi, menghambat karier, menyebabkan depresi, atau bahkan penyalahgunaan alkohol. “Kecemasan sosial adalah sesuatu yang harus kita semua lawan. Ini memang bagian normal dari kehidupan tapi hanya beberapa orang yang bisa mengatasinya dengan baik,” tutur profesor psikologi, Debra Hope, PhD seperti yang dikutip Okezone dari Health, Jumat (7/12/2018).

Kecemasan sosial berkaitan pula dengan faktor keturunan. Namun tidak bisa dipastikan apabila orangtua mengalami kecemasan sosial maka sang anak pun mengalami hal yang sama. Menurut National Institute of Mental Health, ada anak yang terpengaruh tapi ada pula yang tidak. Hal ini bisa terjadi karena otak beberapa orang salah menafsirkan isyarat sosial atau ekspresi wajah. Selain itu, faktor kepribadian bawaan dan pendidikan dalam keluarga juga ikut memengaruhi.

Sebagai contoh, jika seorang anak memiliki interaksi positif dengan anak-anak lain, maka dia lebih mungkin terbuka dan tidak mengalami kecemasan sosial. Sebaliknya, apabila seorang anak secara alami memiliki sifat pemalu atau terlalu dimanjakan orangtua dengan mengisolasi diri, maka ia akan mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kondisi itulah yang membuat kecemasan sosial berisiko tinggi terjadi.

cemas

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement