Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Turbulensi saat Terbang, Seberapa Berbahayanya?

Leonardus Selwyn , Jurnalis-Senin, 26 November 2018 |18:31 WIB
Mengenal Turbulensi saat Terbang, Seberapa Berbahayanya?
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Turbulence juga bisa terjadi saat pesawat melewati wilayah yang banyak gunungnya seperti Ambon, Makassar, Manado, Kupang yang letak bandaranya dekat gunung. Pesawat yang melewati daerah itu pasti akan mengalami turbulence karena adanya efek mountain wave. Mountain wave adalah angin yang bertiup dari celah-celah gunung sehingga menyebabkan angin berputar-putar.

“Terjadi perubahan arah dan kecepatan angin. Pesawat sebenarnya bisa mendeteksi hal ini. namun pesawat tidak bisa mengukur seberapa banyak turbulence yang terjadi di pesawat nanti. Fenomena ini disebut dengan clear air turbulence. Turbulence ini terjadi di saat tidak ada awan, cuaca cerah jadi tetap bergoyang,” sambungnya.

Tak hanya itu, Kapten Rizka juga mengaku bahwa turbulence kerap dikaitkan dengan jet stream. Suami Bianca Bawazier ini pun menjelaskan dengan jelas apa yang dimaksud dengan jet stream yang sering ditakuti oleh para penumpang.

“Jet stream adalah aliran angin dengan kecepatan lebih dari 100 mil per jam atau lebih dari 160 km per jam. Ketika pesawat hendak masuk atau keluar dari jet stream makan terjadilah turbulence," katanya.

"Tapi ketika Anda berada di dalam jet stream, maka pesawat justru tidak akan turbulence. Malah jika kita berada di dalam tailwind, kita bisa menjadi lebih cepat jika headwind nya lebih lambat,” tutup ayah dua anak itu.

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement