Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Turbulensi saat Terbang, Seberapa Berbahayanya?

Leonardus Selwyn , Jurnalis-Senin, 26 November 2018 |18:31 WIB
Mengenal Turbulensi saat Terbang, Seberapa Berbahayanya?
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

SOBAT travelers pasti sering bepergian menggunakan pesawat terbang. Dengan menggunakan pesawat terbang, maka waktu tempuh yang diperlukan untuk sampai di suatu tempat menjadi lebih cepat, alasan inilah yang membuat masyarakat memilih pesawat sebagai sarana transportasi Andalan.

Tak aneh, jika Anda akan menemukan penumpang yang membeludak saat berada di bandara. Ya, selain cepat dan efisien, pesawat juga menjadi alat transportasi yang murah. Namun, jika Anda belum pernah merasakan terbang menggunakan pesawat, maka pengalaman terbang pertama kali akan terasa mengerikan.

Sebagaimana diketahui, dalam penerbangan kerap kita jumpai kata turbulence. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan turbulence tersebut?

Baca Juga: Jangan Salah, Pria Juga Bisa Kena Sindrom Baby Blues

Menjawab pertanyaan ini, seorang kapten pilot dari maskapai Garuda Indonesia, Rizka Triansyah Leihitu, mencoba menjelaskan apa yang dimaksud dengan turbulence. Pada dasarnya, turbulence adalah perubahan aliran udara secara tiba-tiba di tubuh pesawat.

Kapten Rizka menjelaskan banyak faktor yang menyebabkan terjadinya turbulence pada saat terbang menggunakan pesawat. Pertama adalah karena awan. Awan sendiri memiliki jenis yang beragam, ada stratus, cumulus, kumolonimbus, dan lain sebagainya.

“Dalam awan sendiri banyak molekul air yang berkondensasi ada yang positif ada yang negatif semuanya bergejolak. Ketika pesawat masuk ke dalam awan maka terjadilah turbulence yang menjawab pesawat menjadi naik turun membuat panik orang,” tutur Kapten Rizka dalam video yang diunggah ke akun Youtubenya.

Baca Juga: Viral Video Kucing Jajan Sosis di Warung, Netizen: Pinter Banget Si Meong!

Penyebab lainnya adalah perubahan temperatur. Bumi tentunya memiliki permukaan yang tidak sama, ada rumput, ada danau, tanah, gedung dan banyak sebagainya. Perbedaan ini menghasilkan panas yang berbeda, jadi ketika pesawat melewati surface yang beda temperaturnya maka akan terjadi perbedaan tekanan yang menyebabkan turbulence.

“Jadi kadang enggak ada awan tapi kok goncang? Ini semua disebabkan oleh perubahan temperatur. Contoh saat mau landing di Jakarta atau Surabaya itu kan goyangannya kenceng banget, itu disebabkan oleh perubahan suhu/efek thermal. Sama seperti main paralayang, karena ada perubahan thermal menyebabkan downdraft, updraft sama seperti itu,” lanjutnya

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement