Fakta tersebut telah diuji pada 68.000 partisipan yang berusia antara 45 hingga 83 tahun. Partisipan yang menjalankan diet makanan anti-inflamasi secara teratur, diketahui memiliki kemungkinan meninggal lebih kecil (18%) di bandingkan partisipan lainnya. Diet ini bahkan dipercaya dapat memperpanjang umur seseorang hingga 16 tahun ke depan.
Setelah mengisi kuesioner berdasarkan 11 makanan anti inflamasi, mereka akan diberi skor mulai dari nol hingga 16. Semakin tinggi sekornya, sehat pula orang tersebut.
LEibh khusus, mereka memiliki risiko kematian yang lebih rendah akibat penyakit kardiovaskular (20%) dan kanker (13%).
Anehnya, para perokok yang mengikuti diet ini bahkan merasakan manfaat yang lebih besar. Temuan tersebut menyimpulkan, para perokok yang menjalankan diet anti inflamasi memiliki risiko kematian sepertiga lebih kecil dibandingkan perokok yang tidak mengikuti diet sama sekali (diukur selama durasi penelitian).
"Kita semua tahu, buah-buahan, sayuran, teh, kopi, anggur merah, bir, dan cokelat kaya akan antioksidan," kata Profesor Joanna Kaluza dari Warsaw University of Life Sciences (WULS).