 
                
PADATNYA rutinitas membuat seseorang terburu-buru di pagi hari, hingga akhirnya malas sarapan. Tapi, tahukah Anda tidak sarapan akan berdampak buruk bagi kesehatan?
Selain keterbatasan waktu, alasan lain biasanya seseorang tidak sarapan adalah takut gemuk. Ini adalah anggapan yang salah. Justru sebaliknya, tidak sarapan bisa membuat tubuh bisa bertambah gemuk.
Berikut dampak tidak sarapan selengkapnya yang dilansir dari laman Timesofindia:
Baca Juga: 3 Zodiak yang Bakal Hoki Maksimal Bulan ini, Kamu Termasuk Gak?

Lebih mudah terkena diabetes
Malas sarapan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Harvard menemukan, wanita yang tidak sarapan memiliki risiko 20% lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Hal ini karena tidak sarapan bisa menyebabkan gangguan intoleransi glukosa, prediabetes dan diabetes.
Berat badan cenderung bertambah
Jika Anda berpikir tidak sarapan dapat membantu menurunkan berat badan, maka itu salah. Ada penelitian membuktikan, orang yang rutin sarapan cenderung sukses menjaga berat badan mereka tetap sehat. Orang-orang yang tidak sarapan justru cenderung makan terlalu banyak di waktu lainnya.
Berdampak pada metabolisme
Tidak sarapan juga dikaitkan dengan penurunan metabolisme. Tubuh Anda mengurangi tingkat metaboliknya untuk mengkompensasi pembatasan kalori. Jika Anda tidak makan untuk durasi yang lebih lama, maka itu akan memengaruhi kemampuan tubuh untuk membakar kalori.
Baca Juga: 5 Zodiak Ini Terkenal Tukang Bohong, Anda Masuk Daftar Gak?

Pengaruhi mood dan sakit kepala
Tidak sarapan dapat memengaruhi suasana hati. Sebuah penelitian menunjukkan, pria yang sarapan setiap hari memiliki suasana hati yang positif daripada mereka yang melewatkan. Tidak sarapan juga dapat menurunkan kadar gula darah, menyebabkan iritabilitas dan kelelahan serta sakit kepala.
Bau mulut
Melewatkan sarapan tidak hanya buruk untuk kesehatan, tetapi juga kehidupan sosial Anda, kok bisa? Ya, karena tidak sarapan bisa membuat Anda menghadapi masalah bau mulut. Hal ini terjadi karena sarapan merangsang produksi air liur dan membantu menyingkirkan bakteri dari lidah.
(Martin Bagya Kertiyasa)