Kembali pada peristiwa terjebaknya 12 anak dan pelatihnya, ungkap seorang pejabat kesehatan senior, semua orang yang terjebak itu selamat dengan kondisi baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda stres. Museum yang akan dibuat tersebut nantinya mengisahkan proses penyelamatan ketika sedang berlangsung, seperti yang sudah diwartakan sebelumnya operasi penyelamatan berlangsung begitu menegangkan menggunakan berbagai strategi dan siasat, terlebih sempat ada seorang anggota tim yang meninggal.
Sementara itu, terselamatkannya anak-anak beserta pelatihnya tersebut juga ada bantuan penyelamatan dari Inggris, Amerika Serikat, Jepang, Laos, Myanmar, China, dan Australia. Namun, ada juga banyak relawan dari Ukraina, Denmark, Jerman, Belgia, Kanada, dan Finlandia.
(Helmi Ade Saputra)