MASIH hangat dalam ingatan, perhatian sebagian masyarakat dunia tertuju pada peristiwa terjebaknya 12 orang anak laki-laki beserta pelatihnya selama 17 hari di dalam gua. Bagaimana tidak, mereka semua terjebak dalam gua yang cukup sempit dengan persediaan makanan terbatas, hingga memaksa harus bertahan hidup dengan cara tidak biasa, seperti menjilati dinding gua jika haus.
Gua Tham Luang jadi saksi bisu kekompakkan 13 orang laki-laki yang tangguh ini. Meskipun serba terbatas dalam segi pangan, tapi dengan bermeditasi mereka pun bisa selamat, tim penyelamat pun tidak kalah hebatnya, karena berhasil membawa semua anak-anak dan pelatihnya dalam keadaan bernyawa.
Beranjak dari peristiwa menegangkan tersebut, Tham Luang salah satu gua terbesar di Thailand itu diwartakan Mirror, Rabu (18/7/2018) akan diubah jadi musem berdasar keterangan dari pihak berwenang. Sampai sekarang hanya sebagian gua Tham Luang saja yang telah dibuka untuk umum, sementara ruang yang jadi tempat anak-anak beserta pelatihnya terperangkap itulah yang nantinya akan dijadikan museum baru.
“Daerah itu akan menjadi museum hidup, untuk menunjukkan bagaimana operasi penyelamatan berlangsung. Basis data interaktif akan disiapkan dan menjadi daya tarik utama bagi Thailand” jelas Narongsak Osottanakorn, kepala misi penyelamatan.
Namun, sebelum menjadikan ruang tersebut jadi museum dan tujuan wisata, Perdana Menteri Prayuth Chan Ocha mengatakan, tindakan pencegahan harus dilakukan terlebih dahulu, baik di dalam maupun di luar gua, untuk melindungi wisatawan. Mengingat kembali peristiwa terperangkapnya 12 orang anak laki-laki dan pelatihnya itu karena banjir bandang akibat hujan deras yang sedang berlangsung.