“Suasana hatiku semakin buruk dan sekarang saya bersedih sepanjang waktu dan tidak bisa berhenti menangis. Kondisi itu memengaruhi pekerjaan sekolahku dan perubahan suasana hati tidak lagi bisa dikendalikan. Rasanya seperti semuanya runtuh. Saya merasa tidak ingin lagi sendirian,” imbuh remaja yang diperkirakan berusia 16-18 tahun itu.
Pendiri Childline, Dame Esther Rantzen menuturkan, kesendirian yang menghinggapi anak-anak dan remaja harus segera disikapi dengan serius. Sebab, hal tersebut berpotensi merusak kesehatan anak dan remaja baik secara fisik maupun kejiwaan.
Baca juga: Harus Rajin Dicuci Ya, Lap Dapur Itu Sarang Bakteri dan Kuman Penyakit
Hal lain yang tidak boleh dikesampingkan adalah penyebab dari rasa kesepian tersebut. Dame menerangkan, entah karena orangtua terlalu sibuk hingga tidak menghabiskan banyak waktu bersama atau disebabkan oleh ilusi yang diciptakan media sosial, semua masalah tersebut harus segera diselesaikan.