4. Nasi
Menurut Food Standards Agency, nasi yang dihangatkan di dalam microwave terkadang bisa menyebabkan keracunan makanan. Isu ini sendiri muncul kurang lebih karena adanya kehadiran bakteri yang sangat resisten yang disebut Bacillus cereus. Panas membunuh bakteri ini, namun bisa menghasilkan spora yang beracun, yang menurut temuan dalam International Journal of Food Microbiology juga tahan akan panas.
Sejumlah penelitian mengonfirmasi bahwa begitu nasi keluar dari microwave dan didiamkan pada suhu kamar, spora yang dikandungnya bisa berlipat ganda dan menyebabkan keracunan makanan jika dikonsumsi (lingkungan lembab dari nasi hangat menjadikannya tempat berkembang biak yang ideal). Seperti yang dijelaskan di situs web pemerintah AS tentang Keamanan Pangan: "B. Cereus adalah sejenis bakteri yang menghasilkan racun. Racun ini dapat menyebabkan dua jenis penyakit, satu jenis ditandai dengan diare, dan yang lainnya disebut racun emetin yang ditandai dengan mual dan muntah. Untuk menghindari beras yang terkontaminasi, panaskan hingga hampir mendekati mendidih dan jaga agar tetap hangat (di atas 140 derajat F) sehingga makanan tetap aman.
(Baca Juga: Beer Yoga Lagi Tren, 4 Yoga Ini Juga Pakai Makanan Termasuk Nasi Briyani!)
5. Ayam
Harus selalu diingat dan disadari tentang gelombang mikro pada microwave adalah panasnya tidak selalu membunuh bakteri, karena gelombang mikro panas dari luar bukan bagian dalamnya. Dengan demikian, makanan yang dihangatkan, dipanaskan di dalam microwave rawan bakteri tertentu, memiliki risiko lebih tinggi untuk menyebabkan penyakit saat sel bakteri ini bertahan. Salah satunya daging ayam yang disebutkan berisiko terkena salmonella, bisa menjadi makanan berbahaya bagi microwave. Sebelum makan ayam, Anda harus memasaknya secara menyeluruh terlebih dahulu agar menghilangkan semua bakteri yang ada, karena kembali lagi gelombang mikro microwave tidak sepenuhnya atau merata memasak semua bagian daging, sehingga memunculkan peluan bisa saja daging ayam ini masih tertinggal bakteri yang masih hidup, contohnya salmonella.
Diketahui lebih lanjut, dalam sebuah penelitian, dari 30 partisipan yang memanaskan daging mentah, 10 orang yang menggunakan microwave menjadi sakit, sedangkan 20 orang yang menggunakan teknik tradisional menggunakan wajan di atas kompor tetap baik-baik saja tanpa keluhan. Ini menunjukkan berapa banyak bakteri yang bisa bertahan dalam daging saat microwave, dibandingkan dengan metode memasak lainnya.
(Utami Evi Riyani)