Sejumlah kain batik koleksi Keraton Yogyakarta di antaranya adalah batik motif parang, kawung, serta batik sepanjang 10 meter dengan berat empat kilogram yang digunakan GKR Bendara saat pernikahan.
(Baca Juga: Pohon Raksasa Ditemukan di Hutan Kalimantan)
Batik yang digunakan sebagai dodot tersebut berlapiskan prada sehingga berwarna keemasan. Bahkan, proses pemberian prada harus dilakukan sangat hati-hati sehingga pembatik seolah-olah dilarang bernafas. Proses pembuatannya memakan waktu hingga satu tahun.
(Baca Juga: Pesona Pisau Batik Yogyakarta Tarik Perhatian Dunia)
Sedangkan batik koleksi Puro Pakualaman memiliki motif yang terinspirasi dari naskah-naskah kuno salah satunya Astabrata.