Selain JFC, Arief juga mengapresiasi kota Solo yang memiliki event 56 per tahun. Dengan adanya berbagai festival yang ada di kota Solo dan berbagai kota lainnya di Indonesia, maka dampak sustainable development diharapkan dapat terjadi.
(Baca Juga: Aneh, Pulau Tak Berpenghuni Ini Selalu Diselimuti Awan Tebal)
"Suistainable development soal alam, budaya dan ekonomi ini balance. Pakai 3P Planet, People (budaya), dan Prosperity (kesejahteraan)," lanjutnya.
Di bulan ini, akan ada 2 festival yang digelar, yakni Festival Pulau Penyengat di Kepulauan Riau dan Festival Bau Nyale Mandalika di Nusa Tenggara Barat. Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural, Esthy Reko Astuti mengatakan, event yang masuk ke dalam agenda tahunan ini memiliki patokan angka kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.
"Pada saat kita menentukan 100 event, ada semacam kriteria yang kita minta untuk setiap event, berapa mereka harus mendatangkan wisman dan wisnus," pungkasnya.
(Utami Evi Riyani)