Kemungkinan penyebab lain
Kemungkinan lain adalah bahwa gangguan pendengaran diakibatkan efek dari hiperstimulasi saraf trigeminal, kata Dr Sam Marzo, ketua Departemen Otolaringologi Loyola Medicine dan ahli dalam gangguan pendengaran. Sensitivitas trigeminal memasok sensasi dan kontrol ke mulut serta wajah, juga menghubungkan ke saraf koklea, yang berperan untuk mentransmisikan informasi pendengaran, tutur Marzo kepada Live Science.
(Baca Juga: HOAX, Kabar Viral Anak Lumpuh Akibat Vaksin MR, Menkes: Jangan Besarkan Masalah Ini!)
Orang yang menderita migrain terkadang kehilangan pendengaran sementara karena overstimulasi saraf trigeminal mengubah permeabilitas pembuluh darah yang memasok saraf koklea. Sesuatu yang serupa bisa terjadi pada Sumadiwiria dengan cabai pedas, ucap Marzo.
"Anda merangsang saraf trigeminal, dan itu menyebabkan perubahan aliran darah di saraf koklea, memberi Anda gangguan pendengaran sementara," jelasnya.
Bila rangsangsan mereda, begitu pula gangguan pendengaran. Tapi, beberapa aliran darah berubah ke saraf koklea bisa menyebabkan kerusakan permanen. Jadi, jika tuli atau gangguan pendengaran tidak mereda dengan cepat, apapun penyebabnya, sebaiknya segera periksa ke dokter.
"Jika Anda makan makanan dan minum obat, lalu merasa mengalami perubahan pada pendengaran atau penglihatan yang tidak membaik, segera dapatkan bantuan ke dokter, jangan menunggu," imbuh Marzo.
(Helmi Ade Saputra)