Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Inilah Jawaban dari Kemisteriusan Air Terjun Darah di Antartika

Annisa Aprilia , Jurnalis-Rabu, 02 Agustus 2017 |06:07 WIB
Inilah Jawaban dari Kemisteriusan Air Terjun Darah di Antartika
Blood Falls atau Air Terjun Darah di Antartika (foto: Instagram/@choadal_recall)
A
A
A

(Baca Juga: Kenali Suku Asli Siberia yang Tahan dengan Suhu Minus 50 Derajat Celsius)

Tim peneliti mentransmisikan gletser di dalam kotak dengan menggunakan suara radio secho (RES) untuk memetakan fitur di bawah gletser. Air yang mengandung garam itu memungkinkan adanya kontras densitas.

Tim peneliti menghitung air yang mengandung garam tersebut membutuhkan waktu sekira 1,5 juta tahun untuk akhirnya menjadi Blood Falls, karena jalan yang dilalui melewati celah-celah dan saluran di gletser.

(Baca Juga: 5 Taksi Mewah saat Travelling ke Luar Negeri, Ada BMW hingga Porsche!)

Air bersumber dari danau air asin yang ada di bawah gletser Taylor, yang dari waktu ke waktu telah bertemu dengan besi dari batuan yang ada di dasar. Orang-orang pada awalnya mengira air bisa membeku karena berada tepat di bawah es tebal.

Namun, ada beberapa faktor yang memungkinkan air tetap cair, salah satunya ialah pelepasan panas laten yang terkait dengan pembekuan air, jumlah panas rendah ini berkontribusi untuk menjaga suhu di atas suhu beku. Tekanan tinggi di dasar gletser juga memiliki dampak kecil dalam mengurangi suhu yang dapat menyebabkan air membeku.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement