Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Inilah Jawaban dari Kemisteriusan Air Terjun Darah di Antartika

Annisa Aprilia , Jurnalis-Rabu, 02 Agustus 2017 |06:07 WIB
Inilah Jawaban dari Kemisteriusan Air Terjun Darah di Antartika
Blood Falls atau Air Terjun Darah di Antartika (foto: Instagram/@choadal_recall)
A
A
A

MISTERI lama yang selalu menghantui wisatawan tentang cairan berwarna merah seperti darah di Blood Falls, Antartika Timur, akhirnya terjawab. Air terjun yang berwarna merah tua tersebut pertama kali ditemukan di Antartika pada 1911.

Penemuan air terjun mulanya ditemukan oleh para ilmuwan yang melihat sebuah sungai yang telah menodai tebing es di sekitarnya dengan warna yang sangat kontras, merah tua. Sebelumnya, para ilmuwan mempercayai faktor penyebab air berwarna merah ialah alga, namun hipotesis tersebut tidak pernah diverifikasi.

(Baca Juga: Rusia Bangun Monumen untuk Mengenang Pengorbanan Tikus bagi Kemajuan Ilmu Pengetahuan)

Sekarang, berkat penelitian yang dilakukan oleh University of Alaska Fairbanks, asal mula air mengalir dari dari Gletser Taylor. Warna merah yang dimiliki air terjun ternyata berasal dari besi yang teroksidasi di dalam air asin. Proses timbulnya warna merah pada air, memiliki kesamaan dengan proses besi yang berkarat.

(foto: Instagram/@bless_saxena)

Secara ilmiah, proses warna merah itu berawal dari air yang mengandung garam bertemu dengan gas oksigen, kemudian zat yang terdapat dalam besi mengoksidasi dan mempengaruhi warna pada air terjun sehingga air berubah menjadi warna merah tua, sebagaimana yang dikutip dari laman Forbes, Rabu (2/8/2017).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement