Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

OKEZONE STORY #7: Sabar Gorky, "Efek Pendakian, Saya Ingin Fasilitas Bagi Kaum Difabel Lebih Diperhatikan dan Tidak Dipandang Hina"

Annisa Aprilia , Jurnalis-Sabtu, 22 Juli 2017 |20:00 WIB
OKEZONE STORY #7: Sabar Gorky,
Sabar Gorky (Foto: Dok. Okezone)
A
A
A

Ya, Begitulah manusia dengki. Mereka tidak senang bila melihat orang lain sukses dan berhasil. Bahkan, untuk mengakui pun mereka tidak mau.”

Curahan hati seorang Sabar Gorky, yang kini hanya memiliki satu kaki, pada Okezone saat ditemui di sebuah lobby hotel beberapa waktu lalu. Pada Okezone, ia pun membagikan ceritanya yang hari ini telah memasuki akhir seri.

Saya pernah dan bahkan sampai sekarang saya masih dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Saya sering kali jadi pusat perhatian orang-orang yang ada di sekitar saya. Orang-orang yang ada di kanan dan kiri memandang saya dengan pandangan yang berbeda. Saya sama sekali tidak kesal dengan mereka, saya justru menganggap sikap mereka itu manusiawi. Wajar saja mereka memandang saya seakan saya makhluk paling aneh, karena mereka tidak mengerti dan tidak merasakan bagaimana rasanya melalui masalah ini semua dan tidak mengerti apa yang telah saya lakukan. Padahal, jika mereka berada di posisi saya sekarang mereka belum tentu bisa melewati semua masalah yang saya alami.

Walau pun banyak orang yang tidak menghargai saya karena perbedaan dan kekurangan yang saya miliki, namun saya tidak pernah merasakan orang lain meremehkan saya. Kalau pun ada, biarkan sajalah. Saya tidak ada masalah dengan mereka, jika mereka ada masalah dengan saya dan meremehkan saya, maka itu merupakan hak mereka untuk berekspresi. Intinya, saya tidak berhak melarang mereka untuk mengekspresikan keheranannya itu.

Ketika kamu dihadapkan pada sebuah masalah yang kehadirannya pun tidak kamu ingini namun orang lain meremehkan, kamu harus ingat kalimat ini, “Biarkan saja orang-orang memandang kita sebelah mata, akan tetapi, kamu tidak diizinkan untuk menyerah pada keadaan. Mereka berlaku seperti itu karena mereka kurang dapat perhatian dan kondisi kejiwaannya belum stabil.

Begitulah suara curhatan hati Sabar Gorky pada tim Okezone Story. Saat ini, Bang Sabar (panggilan akrab) tengah membuktikan pada masyarakat luas untuk mengubah pandangan pada kaum difabel yang ada di Indonesia ataupun dunia dengan bertekad untuk bersahabat dengan puncak-puncak gunung Indonesia.

Sayangnya, sesaat setelah mendaki puncak Gunung Kilimanjaro dan turun dari gunung, tidak serta merta bisa membuat semua orang menghargai dan mengapresiasi pendakian saya. Beberapa turis pendakian lain enggan memberi saya selamat atas keberhasilan saya bersahabat dengan puncak Gunung Kilimanjaro. Mereka seakan tidak percaya seorang difabel seperti saya yang hanya memiliki satu kaki mampu melakukan hal berat yang dilalui pula orang pendaki profesional.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement