Sayangnya, beberapa gejala ini acap kali diabaikan penderita. Ada juga penderita yang berusaha mencoba mengatasi kondisi ini dengan berbagai cara. “Dengan tingginya tingkat prevalensi sleep apneadi Indonesia, individu didorong memeriksakan diri apakah menderita sleep apneakarena ini berpotensi memburuk jika tidak ditangani,” kata Dr Rimawati.
Terdapat dua macam gangguan pernapasan pada penderita apnea tidur, yaitu hipopnea dan apnea. Hipopnea terjadi ketika saluran udara menyusut hingga lebih dari 50% dan mengakibatkan napas menjadi pendek dan lambat. Hipopnea biasanya terjadi selama sekitar 10 detik.Sedangkan, apnea terjadi ketika seluruh saluran udara terhambat selama sekitar 10 detik.
Saat apnea, kadar oksigen dalam darah turun sehingga otak memerintahkan kita untuk bangun dan berusaha bernapas kembali. Sepanjang malam, penderita apnea tidur dapat mengalami apnea dan hipopnea secara berulang-ulang.
Lebih jauh, ada berbagai jenis kondisi apnea dan dengan diagnosis yang tepat akan membantu penderita dalam memilih perangkat yang tepat untuk mengatasi dampak apnea yang tidak nyaman. “Perangkat CPAP adalah penanganan sleep apneanonbedah pertama dan paling efektif untuk orang dewasa yang tersedia saat ini,” kata Dr Rimawati.
(Muhammad Saifullah )