Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SELAMAT HARI KARTINI: Luvita Hodiono: Kerja Keras Adalah Kunci Kesuksesan Kartini Masa Kini

Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Minggu, 23 April 2017 |16:05 WIB
SELAMAT HARI KARTINI: Luvita Hodiono: Kerja Keras Adalah Kunci Kesuksesan Kartini Masa Kini
Luvita Hodiono, Juara MasterChef Indonesia (Foto:Instagram)
A
A
A

PERJUANGAN Raden Ajeng (RA) Kartini dalam memperjuangkan hak-hak wanita telah menginspirasi berbagai pihak, khususnya perempuan Indonesia. Berkat jerih payahnya itu, kini perempuan Indonesia berhasil mendapatkan edukasi dan hak-hak yang hampir seimbang dengan para kaum pria.

Melihat hal tersebut, tidak mengherankan jika akhir-akhir ini muncul kartini-kartini masa kini seperti, Luvita Hodiono. Ia mengungkapkan, seorang Kartini masa kini harus bekerja keras untuk membuktikan kepada semua orang bahwa ia mampu meraih semua impiannya.

Untuk mengetahui lebih dalam perjalanan karier Luvita Hodiono dan pendapatnya tentang perempuan Indonesia, Okezone telah melakukan wawancara eksklusif dengan Juara Pertama Master Chef Indonesia 2015 itu. Berikut ulasan lengkapnya.

 

Menurut Luvita seperti apa sosok Kartini masa kini?

Kartini masa kini adalah perempuan yang bisa mandiri, mau berjuang dan punya target untuk masa depannya. Not being helpless and can say "i got this".

Perjuangan apa yang bisa dilakukan oleh Kartini masa kini?

Perjuangan yang bisa dilakukan cukup banyak. Bisa dimulai dengan memperluas wawasan, skill dan juga memiliki keinginan untuk belajar agar lebih maju. Bekerja keras lah untuk menggapai impian dengan mematahkan opini-opini negatif orang-orang sekitar mengenai perempuan.

 

A post shared by Luvita Ho (@luvitaho) on


Sebagai contoh, orang menganggap banyak perempuan yang tidak dapat survive di dunia kuliner. Tapi dengan bekerja keras dan pembuktian, hasil akhirlah yang menentukan.

Bagaimana caranya memperjuangkan hak-hak perempuan di era ini?

Banyak cara yang dapat dilakukan. Apalagi, di era kita ini kesetaraan dalam edukasi tentu hampir imbang. Namun sayangnya, dalam bidang pekerjaan masih timpang.

Oleh karena itu, untuk memperjuangkan hak perempuan, perempuan itu sendiri harus menunjukan value (nilai) yang dia punya kepada orang-orang di sekitarnya. Dengan wawasan dan skill yang diasah saya yakin hak para perempuan untuk didengar akan terbuka lebih lebar.

 

A post shared by Luvita Ho (@luvitaho) on


Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement