Smiling depression sulit dikenali karena gejalanya tertutup oleh senyum. Namun ada beberapa tanda yang bisa diperhatikan, seperti:
• Perubahan pola tidur dan nafsu makan
• Kehilangan minat pada kegiatan yang dulu disukai
• Lebih sering merasa lelah, cemas, atau mudah tersinggung
• Keluhan fisik seperti sakit kepala atau nyeri perut tanpa sebab jelas
• Menarik diri dari lingkungan sosial secara tiba tiba
Meski sulit dideteksi, smiling depression dapat ditangani. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater merupakan langkah penting. Terapi kognitif perilaku, meditasi, olahraga, serta menjaga pola hidup sehat sangat dianjurkan.
Jika ada orang terdekat yang dicurigai mengalami kondisi ini, penting untuk hadir mendampingi mereka. Dengarkan dengan empati, tunjukkan kepedulian, dan jangan memaksa mereka bercerita sebelum siap. Kehadiran yang tulus sering kali menjadi penolong besar.
Semakin banyak tokoh publik yang terbuka membagikan pengalaman tentang kesehatan mental. Hal ini diharapkan dapat mengurangi stigma dan mendorong penderita smiling depression untuk berani mencari pertolongan.
Pada akhirnya, senyum yang tampak bahagia tidak selalu mencerminkan hati yang tenang. Melansir dari Health Central, menjadi peka dan peduli pada sekitar adalah langkah kecil namun berarti untuk membantu orang yang diam-diam sedang berjuang.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)