Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton Gadget, Bisa Ganggu Perkembangan Otak

Wiwie Heriyani, Jurnalis
Rabu 04 Juni 2025 14:27 WIB
Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton Gadget, Bisa Ganggu Perkembangan Otak, (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - Tren anak-anak makan sambil menonton gadget, kini semakin marak terlihat di berbagai kalangan masyarakat. Praktik ini dianggap praktis dan mampu “mengalihkan” perhatian anak agar mau makan. 

Di balik kemudahan tersebut, ternyata tersembunyi bahaya yang dapat berdampak jangka panjang terhadap tumbuh kembang anak.

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan di kawasan Jakarta Pusat baru-baru ini, Dokter Spesialis Anak, dr. Ian Suryadi Setja, memberikan penjelasan mendalam terkait kebiasaan tersebut. 

Ia menegaskan bahwa makan sambil menonton gadget bukanlah solusi jangka panjang yang sehat, melainkan justru bisa menjadi sumber berbagai masalah kesehatan dan perilaku pada anak.

“Pasti mereka fokusnya akan ke nonton. Anak makan, tapi fokusnya hal yang lain, main dan sebagainya. Akhirnya dia ngunyah tapi fokusnya sambil di layar hp,” jelas dr. Ian.

Menurutnya, ketika perhatian anak teralihkan pada layar gadget, proses makan tidak lagi menjadi pengalaman yang utuh. Anak menjadi tidak sadar terhadap apa yang mereka makan, seberapa banyak yang sudah masuk ke dalam tubuh mereka, dan bagaimana rasa dari makanan itu sendiri. 

Akibatnya, makan berubah menjadi rutinitas tanpa makna, bukan lagi kegiatan sensorik dan emosional yang penting untuk perkembangan anak.


Dampak pada Nafsu Makan dan Perkembangan Otak

Lebih lanjut, dr. Ian menjelaskan bahwa gangguan fokus saat makan juga berdampak langsung pada pusat pengendali nafsu makan di otak.

“Kalau tidak bisa menikmati makan, pasti pusat nafsu makan di otaknya nggak akan berkembang. Makanya lama-lama pasti tidak nafsu makan. Itu banyak problemnya,” tegasnya.

Kondisi ini dapat memicu penurunan minat anak terhadap makanan sehat, menyebabkan pemilihan makanan yang buruk, dan bahkan bisa mengarah pada gangguan makan di usia yang lebih tua. 

Ketika anak terbiasa tidak memperhatikan apa yang mereka konsumsi, mereka juga lebih berisiko mengalami obesitas akibat makan berlebihan tanpa sadar, atau sebaliknya, kekurangan nutrisi karena asupan yang tidak teratur dan tidak seimbang.

 


Masalah Perilaku dan Interaksi Sosial

Tak hanya dari sisi gizi dan kesehatan fisik, kebiasaan makan sambil menonton juga berpotensi mengganggu perkembangan sosial dan emosional anak. 

Momen makan bersama yang seharusnya menjadi waktu untuk berinteraksi dan membangun kedekatan emosional dengan orang tua, berubah menjadi aktivitas pasif yang minim komunikasi.

Anak yang terbiasa ditemani gadget saat makan juga cenderung mengalami kesulitan dalam memahami etika makan, seperti cara duduk yang benar, cara menggunakan alat makan, hingga cara berinteraksi dengan orang lain di meja makan. 

Semua ini adalah bagian penting dari pembelajaran sosial yang secara tidak sadar dipelajari anak saat menikmati waktu makan bersama keluarga.

dr. Ian lantas menganjurkan agar orang tua mulai membiasakan anak untuk makan tanpa distraksi, terutama dari gadget. 

Meski pada awalnya mungkin akan menghadapi tantangan, perubahan kecil secara konsisten akan membawa dampak positif dalam jangka panjang.

“Anak harus diajak untuk menyadari aktivitas makannya. Ajak mereka ngobrol, ajak mereka mengenali rasa makanan, bentuk, tekstur. Itu semua melatih kepekaan mereka terhadap makanan,” sarannya.

Ia juga menyarankan orang tua untuk menciptakan suasana makan yang menyenangkan dan bebas tekanan. Jadikan waktu makan sebagai momen berkualitas bersama keluarga, bukan hanya sekadar rutinitas untuk mengisi perut.

(Kemas Irawan Nurrachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya