Band Anzu Ungkap Keistimewaan Ramadhan Tahun Ini dan Rahasia Tetap Sehat saat Puasa

Band Anzu terus menunjukkan karyanya dengan merilis empat single terbaru. Di bulan Ramadhan tahun ini, mereka menghadirkan dua lagu bernuansa religi. Salah satunya telah resmi dirilis pada 28 Februari lalu, sementara lagu religi kedua sedang dalam tahap persiapan dan akan segera diluncurkan.

Di tengah kesibukan, Band Anzu tetap berusaha menjaga kesehatan mereka. Untuk menyeimbangkan antara kesibukan dan kesehatan selama berpuasa, mereka rutin berolahraga serta menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan bergizi, seperti sayur dan buah.

Setiap anggota band pun memiliki cara unik tersendiri dalam menjaga kesehatannya. Sinung, sang vokalis, selalu membiasakan diri untuk minum air putih hangat setiap hari baik saat berbuka maupun sahur. Menurutnya, kebiasaan ini tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh, tetapi juga membantu menjaga kualitas suaranya agar tetap prima, sesuai dengan anjuran dokter.

Sementara itu, Irfan drummer Band Anzu, memilih untuk menghindari makanan berminyak seperti gorengan dan lebih mengutamakan makanan bergizi. Berbeda dengan Yudhist, gitaris band ini, yang memiliki kebiasaan makan dengan porsi kecil ketika sahur dan pada saat berbuka puasa barulah ia memakan makanan berat.

Selain menjaga pola makan, Yudhist juga menekankan pentingnya quality time sebagai cara untuk menghindari stres dan menjaga keseimbangan mental di tengah kesibukan mereka.

“Kalau saya sih, lebih ke quality time, kaya kulik-kulik lagu gitu lah kadang main gitar. ngoprek-ngoprek mobil atau motor gitu lah ya.” Ucap Yudhist dalam wawancara eksklusif bersama Okezone, belum lama ini.

Bagi Band Anzu, Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi momen untuk lebih memperhatikan kesehatan dan pola hidup, agar mereka bisa terus berkarya dengan maksimal.

Momen Mudik

Meskipun Ramadhan tahun ini terasa begitu istimewa dengan hadirnya lagu religi terbaru mereka, sayangnya tidak semua personel Band Anzu bisa merasakan momen mudik. Hanya Sinung yang tetap bisa pulang ke kampung halaman istrinya di Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

Bagi Sinung, mudik bukan sekadar perjalanan pulang, tetapi sebuah momen berharga untuk merasakan kembali hangatnya tradisi khas Bangka Belitung.