MARCELLA Febrianne Hadikusumo atau yang dikenal dengan nama Cindercella merupakan salah satu pionir dunia kecantikan Indonesia. Sering disebut dengan "Maru", perjalanan wanita ini dimulai saat ia masih remaja.
Lahir pada tanggal 4 Februari 1995, perjalanan tata rias Cindercella mencerminkan gayanya yang terus berkembang. Jika Anda harus mendeskripsikan gaya riasan Cindercella, yang paling mudah dijelaskan: Gaya riasan Cindercella sama dinamisnya dengan kepribadiannya!
Cindercella sering menerima undangan dari teman-temannya ke pesta ulang tahun ke 17. Namun, dia tidak mengerti atau menguasai tata rias, padahal ulang tahunnya hampir setiap minggu.
Jasa penata rias profesional tidaklah murah. Akhirnya, dengan motivasi tersebut, ia mempelajari dasar-dasar riasan dari tutorial YouTube, mulai dari menemukan riasan yang tepat hingga menguasai teknik contouring. Apa yang awalnya merupakan sebuah kebutuhan, kemudian berkembang menjadi hasrat yang ia bagikan di media sosial.
Cindercella memamerkan gaya riasan berbeda di media sosialnya. Seringkali berani dan eksperimental, namun tetap berakar pada suasana hati dan tren saat ini. Meskipun terkadang ia menganut gaya konvensional, ia tidak takut untuk melangkah ke wilayah yang tidak konvensional dan menetapkan trennya sendiri.
Maka tak heran jika kreativitas dan eksperimentasi Cindercella sangat mempengaruhi dunia kecantikan Indonesia dan membuatnya mendapatkan pengikut setia. Ditanya pandangannya terhadap kancah kecantikan Indonesia saat ini, Cindercella mengungkapkan antusiasmenya terhadap berkembangnya merek kosmetik lokal. Dia mengakui, "Sekarang 90% makeup saya adalah lokal!"
Platform media sosial Cinderella tidak hanya menjadi sumber inspirasi dan tutorial bagi para pecinta kecantikan, tetapi juga memiliki keistimewaan tersendiri. Kepribadiannya yang ceria dan ceria nampaknya benar-benar tercermin di media sosialnya. Itu sebabnya dia menggunakan platformnya untuk menyebarkan energi positif dan tawa.
"Walaupun ada hari-hari buruk, tapi aku juga membagikan ini dan ternyata banyak orang yang bahagia, karena oh, aku juga bisa merasakan hal itu kan?" Ibarat sahabat dan kepercayaan itu berbeda," kata Cindercella.
Tantangan untuk tetap relevan dalam industri kecantikan yang berkembang pesat merupakan tonggak sejarah lain dalam karier Cindercella.
“Mungkin karena saya sudah berbisnis sejak tahun 2015, jadi pasti ada hari-hari saya tidak berpakaian. Tapi aku sering mengingatkan diriku sendiri. Kamu dapat hadiah, jadi berpakaianlah! Jadi aku selalu mengingatkan diriku sendiri untuk kembali bersemangat," tuturnya seperti dilansir dari Highend.
Selain prestasi pribadinya, Cindercella mengaku bangga bisa menghidupi keluarganya, terutama bisnis ayahnya, dengan mempromosikan produk ayahnya melalui platform miliknya.
"Saya senang sekali karena saya sedang membangun rumah, jadi saya membeli kayu dari ayah saya. Ayah saya menjual kayu. Saya bisa membantu ayah saya dengan membeli produk ayah saya dan mempromosikan karya ayah saya," jelasnya.
Sebagai seorang beauty influencer, Cinderella menekankan bahwa kecantikan bukan hanya soal riasan, tapi juga kepribadian. Menurutnya, definisi kecantikannya menitikberatkan pada sifat batin seseorang dan menekankan pentingnya keikhlasan untuk memberikan dampak positif.
Ke depannya, Cindercella berencana mendiversifikasi kontennya dengan memperkenalkan kembali dirinya melalui vlog YouTube dan podcast menarik. Sarannya kepada orang-orang yang tertarik menjadi beauty influencer: Jujurlah pada diri sendiri dan banggalah dengan hal-hal yang membuat Anda unik.
“Pokoknya, lakukan apa yang membuatmu bahagia. Jangan khawatir tentang apa yang orang lain katakan. Dan jika ada yang menganggapmu aneh, biarkan saja. Kamu adalah salah satu dari jenisnya!" tegasnya.
Perjalanan Cinderella memudahkan untuk melihat mengapa dia terus bersinar di dunia kecantikan. Dia telah berhasil membuktikan dirinya melalui transformasi, semangat, dan tekad.
Kisah Cinderella mengingatkan kita semua untuk menerima individualitas kita dan merayakan bentuk ekspresi unik kita!
(Martin Bagya Kertiyasa)