PENAMPILAN Dian Sastro di serial “Gadis Kretek” yang tayang di Netflix memang mengundang kekaguman penonton. Dian Sastrowardoyo menjadi pemeran utama 'Jen Yaa' atau 'Dasiya' dalam serial yang diangkat dari novel karya Rati Kumara tersebut.
Dia terlihat mengenakan kebaya polos dengan dominasi warna hitam sehingga membuatnya terlihat liar. Karakter "Jen Ya" yang bernama asli Dasiya ini memiliki sikap tegas namun mampu menjaga pengendalian diri.
Bahkan, dalam salah satu adegan, pemeran "Idroes" ayah Dasiya yang diperankan Lukman Rosadi menjelaskan bahwa Dasiya selalu mengenakan kebaya berwarna hitam.
Apalagi model kebaya yang dikenakan Dian Sastro bukanlah kebaya biasa. Semua kubaya yang dikenakannya bersiluet bescap, sejenis jaket atau kemeja untuk kegiatan penting atau resmi berdasarkan tradisi Jawa.
Paduan atasan dengan kain tie-dye coklat dan jangan lupakan aksesoris seperti bros emas. Rambutnya diikat sanggul rendah berhiaskan bunga melati kecil, membuatnya terlihat semakin liar.
Pada adegan lain, Dasiya yang masih mengenakan kebaya berwarna hitam, ia tampil lebih feminim dan gentle dengan mengenakan kebaya transparan bersulam bunga dan berkerah tinggi. Rambutnya setengah diikat dan digantung di bahu, memberikan kesan lembut. Jangan lupa masih ada bunga melati kecil di rambutnya.
Potret lainnya menampilkan Dian Sastro mengenakan kebaya ala Tionghoa yang menjadi simbol kekayaan budaya.
Namun bukan hanya di serialnya saja Dian Sastro dengan jelas membawa karakter kuat Dasiya ke dunia aslinya. Hal itu terlihat saat ia menghadiri Busan International Film Festival 2023 dengan mengenakan Silhouette Kubaya karya Bescup, layaknya Dasiya.
"Gadis Kretek" adalah cerita berdasarkan novel sejarah Rati Kumara. Ceritanya terjadi di M City pada tahun 1960-an. Saat itu, industri kretek kota dikuasai oleh perusahaan milik Idros Mulia (Lukman Rosadi).