Lalu, gerak-gerik atlet dipantau sangat ketat dengan adanya pencatatan ke mana atlet pergi. Artinya, atlet sangat dibatasi bepergian hanya ke lokasi pertandingan, lokasi latihan, dan 'lokasi tambahan terbatas'.
Selain itu, para atlet juga dilarang pergi ke pusat kebugaran, kawasan wisata, toko, restoran, dan bar serta harus mengantongi izin jika ingin menggunakan transportasi umum.
"Jika ketahuan melanggar aturan jaga jarak sosial, komite tak segan 'menendang' mereka dari pertandingan karena dianggap tak mematuhi protokol kesehatan," tambah komite.
Nah, terkait dengan penyediaan kondom oleh komite Olimpiade ini, netizen di media sosial mengecam keras keputusan tersebut karena dinilai tidak konsisten. Maksudnya, satu sisi para atlet dilarang kemana-mana, di sisi lain mereka diberikan kondom.
(Martin Bagya Kertiyasa)