KERJA lembur memang berpotensi mendatangkan gangguan kesehatan. Agar tak terhadang kendala tersebut, lakukan kerja lembur yang dibarengi dengan pola hidup seimbang.
Berkaca dari kasus Mita Diran, seorang copy writer yang bekerja di agensi iklan di mana bekerja non-stop selama 30 jam sebelum akhirnya meninggal bahwa keseimbangan waktu memainkan peran vital bagi kesehatan tubuh.
Dr.dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM mengatakan bahwa pola 8 jam kerja berat, 8 jam kerja ringan, dan 8 jam istirahat harus dipertahankan.
Selain itu, hal yang tak boleh diabaikan ialah mengetahui alarm tubuh ketika merasa kelelahan, serta tak mengandalkan suplemen sebagai andalan agar tubuh tetap 'on' bekerja.
"Suplemen tak harus dikonsumsi kalau tujuannya untuk selalu waspada. Belum lagi kafein yang ada di dalamnya bikin kencing bolak-balik, serta minum yang kurang membuat ancaman dehidrasi. Karenanya, sebaiknya tak mengonsumsi suplemen jika untuk tujuan tersebut. Kalau kerja dan kita kecapean atau lelah, maka berikan waktu tubuh untuk istirahat," tuturnya kepada Okezone melalui sambungan telefon, Senin, 16 Desember 2013.
Dr Ari mengingatkan untuk menghindari suplemen tertentu karena bisa mengelabui tubuh di mana tubuh terasa kuat, tapi sebetulnya tak terasa kuat.
Makanya, sambung Dr Ari, kita harus bisa mengambil hikmah dari kasus yang ada.
"Hikmahnya ialah tubuh kita bukan mesin. Jangan dikelabui bahwa kita masih kuat, padahal sebetulnya sudah tidak kuat," tutupnya.
(Dwi Indah Nurcahyani)