Dia menceritakan kejadian bermula pada waktu subuh. Ia menerima kabar pada pukul 05.30 WIB dan langsung bergegas menuju rumah sakit di Cawang. Saat ditemukan oleh istrinya, Karina Ranau, Epy Kusnandar sudah dalam kondisi kritis.
“Kronologisnya begitu cepat kalau kata dokter. Karena, penyakitnya berhubungan dengan alat yang paling vital, otak manusia ya. Sama kayak jantung,” ujar dia.
Ketika tiba di rumah sakit, kondisi bintang sinetron ‘Preman Pensiun’ itu sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan, pihak medis sudah memberi tahu keluarga untuk menunggu keajaiban.
"Penyakit jantung, penyakit otak, itu bisa tiba-tiba. Bisa dalam hitungan detik, tidak sampai berhari-hari atau berbulan-bulan. Itu di situ udah mulai menunggu keajaiban gitu," cerita Damar.
Sementara itu, adik Epy Kusnandar, Deniar Hendarsah mengatakan kondisi kritis yang dialami Epy sudah tahap semi-koma dan tensi tinggi yang tak kunjung turun, tindakan operasi pun tidak mungkin dilakukan.
Ia menuturkan, pihak rumah sakit juga sudah memberikan upaya maksimal, termasuk alat bantu oksigen dan obat-obatan untuk menaikkan kesadaran. Namun, kondisi Epy Kusnandar justru semakin memburuk ketika tensinya mulai turun.
“Akhirnya dengan bertahan beberapa jam, beberapa menit, sampai di suatu saat di ruangan itu udah dipenuhi sama keluarga, sama kerabat, terus menyemangati, ya akhirnya di pukul 14:24 dinyatakan detak jantung berhenti dan napas... nafas berpulang," ujar Deniar.
(Rani Hardjanti)