Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Orangtua yang Punya Anak Gen Alpa, dr Tirta Ungkap Rahasia Konsep Anak Copy Paste 

Rani Hardjanti , Jurnalis-Senin, 27 Oktober 2025 |14:03 WIB
Orangtua yang Punya Anak Gen Alpa, dr Tirta Ungkap Rahasia Konsep Anak <i>Copy Paste</i> 
Orangtua yang Punya Anak Gen Alpa, dr Tirta Ungkap Rahasia Konsep Anak {Copy Paste} (Foto: IG dr Tirta)
A
A
A

JAKARTA - Zaman berkembang dengan cepat dan mempengaruhi pola kehidupan manusia. Termasuk gaya pola asuh orangtua atau parenting. 

Dengan demikian, perkembangan zaman akan mencetak orangtua dan anak dengan situasi dan karakter yang berbeda-beda. Contohnya orangtua di era Baby Boomers (1946-1964) generasi pasca Perang Dunia II dengan ledakan kelahiran, Generation X (1965-1980) yang lahir di era Generasi yang tumbuh di masa perubahan sosial dan teknologi awal dan Generasi Millennials/Gen Y (1981-1996) Generasi yang memasuki masa dewasa pada era internet dan krisis ekonomi global. Tentunya akan memiliki warna pola asuh yang berbeda. 

Begitu juga dengan anak-anak. Generation Z (1997-2012) genearsi “digital natives” yang lahir di era internet dan media sosial serta Generation Alpha 2010-sampai dengan sekarang di mana lahir di generasi yang sejak lahir dikelilingi teknologi digital.

dr TIrta

(IG : Gita Wirjawan) 

"Saya ingin memberikan saran kepada para orangtua yang memiliki anak di Generasi Alpha," ujarnya saat berdialog dengan Gita Wirjawan pada April 2025, di akun Instagram Gita Wiryawan, Senin (27/10/2025). 

Menurutnya, jika memiliki anak usia gen Alpha maka orangtuanya kemungkinan besar berasal dari angkatan milenial atau sebelumnya. "Maka, ajaklah anak Anda untuk terus mengobrol," ujarnya.

 

Pasalnya, meski masih usia dini namun anak jangan dianggap bahwa mereka masih anak-anak, sehingga mereka tidak bisa memahami.

dr Tirta menyampaikan, perbedaan antara anak kecil dan orang dewasa dalam hal kemampuan berbicara hanyalah anak belum bisa membalas ucapan orangtua, tetapi mereka memahami apa yang dikatakannya.

Ketika orangtua berbicara kepada bayi dan berkata, 'Ayo makan'. Mereka sebenarnya mengerti maksud orangtua. 

"Ingat, anak-anak adalah cerminan dari lingkungan terdekatnya. Anak-anak akan meniru atau copy-paste perilaku dan ucapan dari orang-orang di sekitar mereka," ujarnya. 

Jadi, jika anak terbiasa berkata kasar, itu bisa menjadi cerminan dari pola komunikasi orangtua. Dan jika bukan dari orang tua, maka bisa jadi lingkar pergaulannya (circle-nya) yang memengaruhi. 
 

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement