Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Direkomendasikan, Ini 4 Ikan Laut Rawan Zat Berbahaya

Aira Cecilia , Jurnalis-Sabtu, 27 September 2025 |10:09 WIB
Tak Direkomendasikan, Ini 4 Ikan Laut Rawan Zat Berbahaya
Tak Direkomendasikan, Ini 4 Ikan Laut Rawan Zat Berbahaya. (Ilustrasi: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Ikan dikenal sebagai sumber protein sehat, kaya omega-3, dan baik untuk jantung. Namun, tidak semua ikan aman dikonsumsi. 

Sejumlah penelitian mengungkap bahwa beberapa jenis ikan justru mengandung zat berbahaya, seperti logam berat hingga bahan kimia beracun, yang dapat menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang. 
Berikut lima jenis ikan yang sebaiknya dihindari, seperti dikutip dari mylivelobster, Minggu (27/9/2025). 

1. Tilapia Budidaya

Tilapia kerap dibudidayakan di perairan dengan kualitas rendah dan diberi pakan yang tidak higienis, seperti kotoran hewan dan bahan kimia berbahaya. Kandungan dioxin dan senyawa dibutylin pada ikan ini dapat menumpuk dalam tubuh hingga 10 tahun dan dikaitkan dengan berbagai penyakit serius. Rasio asam lemak omega-6 dan omega-3 yang tidak seimbang juga menambah risiko peradangan dalam tubuh.

2. Salmon Budidaya 

Salmon liar terkenal sehat, tetapi salmon budidaya justru berpotensi berbahaya. Penelitian menemukan kandungan polychlorinated biphenyls (PCB) dalam salmon budidaya delapan kali lebih tinggi dibanding salmon tangkapan liar. PCB dan dioxin termasuk zat karsinogenik, sementara kandungan lemak dan logam beratnya pun lebih tinggi.

 

3. Ikan Pedang / Todak

Sebagai predator puncak, ikan pedang mengonsumsi banyak ikan kecil yang mengandung merkuri. Akibatnya, kadar merkuri pada dagingnya sangat tinggi. Badan lingkungan internasional, termasuk Environmental Defense Fund, menyarankan anak-anak dan ibu hamil untuk tidak mengonsumsi ikan ini.

4. King Mackerel

King mackerel adalah salah satu ikan dengan kandungan merkuri paling tinggi di lautan. Paparan merkuri berlebih dapat merusak sistem saraf, ginjal, dan meningkatkan risiko gangguan perkembangan pada anak. Jenis mackerel lain seperti North Atlantic mackerel relatif lebih aman.

5. Udang Budidaya Impor 

Sekitar 25-35 persen pasokan udang impor sering ditolak karena terkontaminasi antibiotik, bahan kimia, dan bakteri. Meski sebagian berhasil masuk pasar, kandungan residu kimia dan karsinogen pada udang ini tetap menjadi ancaman bagi kesehatan.

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement