Keluarga, aparat desa, hingga Babinsa diharapkan bisa berperan aktif mengenali gejala campak.
“Kalau bisa diajarkan, bukan hanya tenaga kesehatan, diajarkan ke keluarga, kalau ada Babinsa, Bhabinkamtibmas, itu semuanya melihat. Kalau ada anak-anak seperti itu, harus cepat ke Puskesmas,” katanya.
Budi berharap dengan adanya laboratorium di Madura dan percepatan imunisasi massal, kasus campak bisa segera ditekan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)