“Awalnya aku sempet kerja, dan aku sempat bingung juga pilihan resign atau full time konten kreator. Apalagi kan sebelum ada tiktok one belom pastikan endorsment datang, campaign dateng, kapan dan bagaimana,” ujar kreator yang sering membuat konten yang berhubungan dengan olahraga dan game.
“Aku setelah resign ada plan buat menikah dan selanjutnya aku udah mikirin sebagai laki-laki ingin menikahi anak orang dan gapunya pekerjaan tetap gimana. Namun, setelah aku masuk tiktok one masalah-masalah tadi jadi terselesaikan,” tambahnya.
Tak hanya fokus pada ekonomi digital, TikTok juga mendukung target pemerintah mencetak 9 juta talenta digital pada 2030 dengan meluncurkan feed STEM. Tab khusus berisi konten sains, teknologi, rekayasa, dan matematika ini telah menarik minat pengguna, dengan 52 persen di antaranya rutin kembali setiap minggu.
Kreator STEM seperti Dennis Guido memanfaatkan fitur ini untuk mengedukasi publik tentang teknologi pangan, pola konsumsi sehat, dan literasi sains.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)