Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Benarkah Main Video Game Bisa Tingkatkan IQ Anak? Ini Faktanya

Gilang Patria Ramadhan Baskoro , Jurnalis-Sabtu, 09 Agustus 2025 |15:36 WIB
Benarkah Main Video Game Bisa Tingkatkan IQ Anak? Ini Faktanya
Benarkah Main Video Game Bisa Tingkatkan IQ Anak? Ini Faktanya (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA — Benarkah main video game bisa tingkatkan IQ anak? Ini faktanya. Anggapan bahwa bermain gim video berdampak buruk bagi anak-anak tampaknya perlu ditinjau ulang. 

Melansir Science Alert, sebuah penelitian berskala besar yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa bermain gim video justru dapat meningkatkan kecerdasan anak, meskipun dalam skala yang tergolong kecil.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 9.000 anak berusia sembilan hingga sepuluh tahun di Amerika Serikat. Para peneliti menganalisis waktu yang dihabiskan anak-anak untuk berbagai aktivitas layar, seperti menonton video, bermain gim, dan berinteraksi di media sosial. Setelah dua tahun, mereka kembali mengevaluasi kemampuan kognitif lebih dari 5.000 anak yang sama.

Game online (Shutt)

Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang bermain gim video lebih lama daripada rata-rata mengalami peningkatan skor IQ sebesar 2,5 poin. Peningkatan ini diukur melalui sejumlah tes yang mencakup pemahaman bacaan, pemrosesan visual dan spasial, daya ingat, fleksibilitas berpikir, serta kemampuan mengendalikan diri.

“Temuan kami menunjukkan bahwa waktu layar secara umum tidak merusak kemampuan kognitif anak. Bahkan, bermain gim video dapat memberikan dampak positif terhadap kecerdasan,” ujar Torkel Klingberg, ahli saraf dari Karolinska Institutet, Swedia, yang menjadi salah satu peneliti utama studi ini.

Berbeda dengan aktivitas bermain gim, menonton video dan menggunakan media sosial tidak menunjukkan dampak signifikan, baik positif maupun negatif. Namun, secara mengejutkan, menonton video juga memberikan sedikit peningkatan pada skor IQ, meskipun tidak sebesar dampak dari bermain gim.

 

Keunggulan penelitian ini dibandingkan studi sebelumnya terletak pada pendekatannya yang menyeluruh. Para peneliti turut mempertimbangkan faktor genetik dan latar belakang sosial-ekonomi anak, dua aspek yang sangat memengaruhi perkembangan intelektual namun sering kali diabaikan dalam riset terdahulu.

Dalam studi ini, peneliti menggunakan skor poligenik, yaitu indikator genetik yang menunjukkan kecenderungan alami seseorang terhadap kemampuan kognitif. Pendekatan ini memungkinkan mereka memisahkan pengaruh lingkungan dari faktor keturunan dalam menilai dampak aktivitas digital terhadap kecerdasan anak.

Kendati hasilnya menjanjikan, para peneliti menegaskan bahwa temuan ini tidak serta-merta berarti bermain gim menyebabkan peningkatan kecerdasan. Studi ini hanya menunjukkan adanya keterkaitan yang layak diteliti lebih lanjut. Selain itu, jenis gim yang dimainkan tidak dibedakan, sehingga belum diketahui apakah gim edukatif memiliki pengaruh berbeda dibandingkan gim aksi atau strategi.

Teknologi digital dan gim video kini menjadi bagian dari kehidupan anak-anak di era modern. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi orang tua dan pendidik dalam merancang kebijakan penggunaan gawai secara bijak. Larangan total mungkin tidak diperlukan, tetapi pengawasan terhadap durasi dan jenis gim yang dimainkan tetap penting.

Penelitian lanjutan diperlukan untuk menggali lebih dalam pengaruh bermain gim terhadap aspek lain, seperti kesehatan fisik, kualitas tidur, dan prestasi belajar. Meskipun demikian, studi ini memberikan perspektif baru yang menantang stigma lama terhadap aktivitas bermain gim video di kalangan anak-anak.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement