KENAPA tidak boleh sikat gigi setelah makan? Sikat gigi setelah makan dianggap mayoritas orang sebagai cara terbaik untuk membersihkan sisa makanan dan mencegah bau mulut.
Namun, kebiasaan sikat gigi setelah makan ternyata tidak boleh dilakukan secara langsung, terutama jika Anda baru saja mengonsumsi jenis makanan atau minuman tertentu. Jika dilakukan pada waktu yang tidak tepat, kebiasaan ini justru dapat memicu kerusakan gigi yang tidak disadari.
Menyikat gigi segera setelah makan, khususnya setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang bersifat asam atau manis, dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan gigi dan mulut Anda. Makanan seperti permen, roti, jus jeruk, kopi, atau minuman bersoda, serta buah asam seperti jeruk atau lemon, mengandung zat asam yang dapat membuat lapisan terluar gigi, yaitu enamel, menjadi lunak.
Ketika enamel gigi dalam kondisi melunak atau lemah akibat paparan asam, menyikat gigi secara langsung akan mempercepat proses pengikisan dan kerusakan lapisan pelindung ini. American Dental Association (ADA) juga menyatakan bahwa kontak asam yang terlalu lama dapat menyebabkan terkikisnya lapisan keras gigi dan memicu kerusakan permanen.
Sebenarnya, tubuh memiliki mekanisme alami untuk memperbaiki kadar asam di dalam mulut. Air liur (saliva) secara alami berfungsi membersihkan partikel makanan dan membantu menetralkan pH mulut, sehingga mengembalikan keseimbangan lapisan enamel.
Butuh sekitar 30 hingga 60 menit bagi enamel untuk mengeras kembali setelah terpapar asam, dan pH mulut kembali normal berkat produksi air liur. Oleh karena itu, jika Anda langsung menyikat gigi sebelum jeda waktu ini, enamel yang masih lunak berisiko ikut terkikis bersama kotoran di gigi.
Sikat gigi sebaiknya tetap dilakukan minimal dua kali sehari, yaitu setelah bangun tidur di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari. Namun, untuk waktu menyikat gigi setelah makan, disarankan untuk memberikan jeda setidaknya 30–60 menit.
Daripada langsung menyikat gigi, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan segera setelah makan untuk menjaga kesehatan mulut:
* Konsumsi air putih dalam jumlah cukup atau berkumur dengan air. Air mengandung fluoride, mineral yang membantu proses pengerasan enamel gigi.
* Perbanyak konsumsi buah yang berserat dan berair, serta air putih setelahnya untuk membantu membersihkan partikel makanan.
Selain itu, untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut secara optimal, terapkan kebiasaan berikut:
* Sikat gigi selama minimal 2 menit setiap kali menyikat.
* Bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss) setidaknya sekali sehari.
* Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan sikatlah dengan teknik yang benar.
* Pilih pasta gigi dan obat kumur yang mengandung fluoride untuk memperkuat gigi.
* Minumlah air putih minimal 8 gelas sehari.
* Kurangi konsumsi makanan dan minuman manis.
* Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi.
* Hindari merokok.
* Ganti sikat gigi setiap 3–4 bulan, atau segera jika bulunya mulai terlihat bengkok atau patah.
Kesadaran akan pentingnya jeda waktu setelah makan sebelum menyikat gigi adalah cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut jangka panjang. Jika Anda mengalami keluhan gigi atau mulut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi untuk penanganan yang tepat.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)