Buah yang sering disebut ketuat dan sentul ini bentuknya pipih atau agak bulat, kulitnya bewarna kuning kehijauan, tekstur daging buah bagian dalam yang berwarna putih lembut dan berserat serta rasanya asam manis sedangkan daging bagian luar yang menempel di kulit buah keras dan rasanya asam serta memiliki 2-5 butir biji yang berwarna coklat kemerahan, ukurannya besar dan agak pipih.
Buah ini jarang ditemui karena proses berbuahnya lama, tidak dilestarikan karena sebagian masyarakat tidak mengetahui buah ini dan keterbatasan lahan untuk menanam di Jakarta yang semakin sedikit.
Buah yang berasal dari Condet, Jakarta Timur ini dijadikan sebagai maskot Ibukota pada tahun 1970 oleh Gubernur Ali Sadikin. Oleh karena itu, didirikan Cagar Buah Condet yang berada di Kramat Jati, Jakarta Timur sebagai salah satu bentuk pelestarian buah salak condet sebagai buah khas Jakarta.
Ciri-ciri salak condet, antara lain kulit berwarna coklat kehitaman, ukurannya tidak terlalu besar, daging buahnya tidak lembut sehingga ketika digigit lebih krenyes, rasanya manis asam segar dan biji buahnya keras dan besar.