Menutup pidatonya, Menteri Fadli Zon menyerukan tekad kolektif untuk menjadikan Leang-Leang sebagai episentrum renaisans prasejarah dunia.
“Leang-Leang bukan hanya jendela untuk melihat kembali masa lalu manusia, melainkan juga merupakan teropong canggih yang mengarahkan pandangan kita menuju masa depan berkelanjutan,” katanya.
Dia mengajak seluruh masyarakat, khususnya akademisi dan generasi muda untuk menjadikan kebudayaan Indonesia bukan sekadar warisan yang dilestarikan, tetapi kekuatan dinamis yang berkembang melalui inovasi dan kolaborasi.
'Mari berpartisipasi, berkreasi, dan bersinergi memajukan kebudayaan Indonesia," tuturnya.
(Agustina Wulandari )