David juga mengungkap hasil temuan BPOM yang mengkhawatirkan mengenai paparan BPA yang disebut telah melebihi ambang batas.
“BPOM sudah membuat aturan BPA. Itu ada ambang batasnya. Yang berbahaya itu ketika melewati ambang batas itu. Dan tahun 2021-2022 BPOM melakukan survei di enam kota besar di Indonesia. Hasilnya, paparan BPA sudah melebihi ambang batas. Artinya, ini adalah peringatan bahaya,” katanya.
Seperti diketahui, BPA merupakan senyawa kimia yang dikenal sebagai endocrine disruptor, yakni zat yang meniru hormon estrogen dan bisa memengaruhi sistem hormonal manusia. Sejumlah riset global mengaitkan paparan BPA dengan gangguan tumbuh kembang anak, infertilitas, hingga risiko beberapa jenis kanker.
Risiko pelepasan BPA ini dapat meningkat pada galon yang usianya sudah tua, sering terpapar sinar matahari, atau dicuci berulang kali dengan cara yang tidak tepat. Di sinilah galon lanjut usia dapat menjadi masalah.
“Ganula ini sebetulnya galon zombie. Masih kelihatan layak, padahal sudah harusnya pensiun. Tapi produsen tetap membiarkannya beredar karena biaya produksi bisa ditekan. Padahal ini merugikan konsumen,” ucapnya.