Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bagaimana Orangtua Dapat Mendukung Anak saat Memasuki Masa Remaja?

Felisitas Natali Ancilla Resty , Jurnalis-Senin, 30 Juni 2025 |12:08 WIB
Bagaimana Orangtua Dapat Mendukung Anak saat Memasuki Masa Remaja?
Bagaimana Orangtua Dapat Mendukung Anak saat Memasuki Masa Remaja, (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Sebagai orangtua, tentu memiliki kekhawatiran jika anak berubah menjadi seorang remaja. Hal tersebut sebuah tindakan wajar jika orangtua merasa tidak nyaman karena masa kanak-kanak tampaknya berubah dengan cepat. Penampilan "dewasa mini" dapat menimbulkan kesan bahwa anak-anak tumbuh terlalu cepat atau seolah-olah kepolosan mereka memudar.

Ada juga kekhawatiran bahwa anak-anak menjadi minder lebih awal, tertekan untuk menampilkan citra yang baik baik secara daring maupun luring. Media sosial tidak hanya memperbesar perbandingan—tetapi juga dapat mengubah cara anak-anak berhubungan dengan diri mereka sendiri dan orang lain.

"Remaja masa kini tampaknya 'tumbuh lebih cepat,' karena mereka memperoleh lebih banyak informasi daripada sebelumnya dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk terlibat dalam aktivitas berorientasi tujuan guna mengasah bidang keahlian tertentu di usia yang semakin dini," kata Debbie Raphael, MD, seorang psikiater seperti dikutip dari parent, Senin (30/6/2025).

Bagaimana Orangtua Mendukung Anak Usia Praremaja?

Alih-alih meratapi perubahan, fokuslah pada apa yang paling dibutuhkan anak remaja seperti ruang untuk tumbuh, kebebasan untuk tidak sempurna, dan kepastian bahwa tidak apa-apa untuk tidak memiliki semua jawaban.

Berikut beberapa tips untuk mendukung anak saat memasuki masa remaja:

- Rayakan perubahan

Anak-anak praremaja saat ini masih menghadapi emosi yang kompleks dan persahabatan yang tidak pasti. jadi selalu hadir, tertawalah, dan biarkan mereka menikmati momen-momen canggung mereka. Pastikan untuk menghubungi anak dan kenali dunia mereka dengan mengajukan pertanyaan terbuka.


- Dorong anak untuk berkreasi

Berikan anak ruang yang aman untuk berekspresi, seperti kelas seni, mendongeng digital, menulis jurnal, atau proyek DIY. Biarkan mereka mendekorasi kamar atau mengeksplorasi hobi untuk mendukung pengembangan identitas.

 


- Gunakan layar untuk mempererat hubungan

Cobalah menonton acara favorit mereka, mengikuti mereka di Instagram, atau berbicara terbuka tentang apa yang mereka lihat secara daring.

“Memprioritaskan kesehatan hubungan adalah yang terpenting,” kata Dr. Raphael. “Ini berarti menjaga hubungan kita dengan anak-anak praremaja bahkan saat mereka menjauh dari perangkat mereka.” 


- Pahami cara-cara baru untuk terhubung

Hanya karena anak-anak remaja menghabiskan lebih banyak waktu daring, bukan berarti persahabatan mereka kurang mendalam.


- Model realitas

Pentingnya menunjukkan kepada anak-anak bahwa tidak apa-apa untuk menjadi tidak sempurna. Semakin kita menganggap realitas sebagai hal yang wajar di rumah, semakin kecil pengaruh dunia media sosial yang terkurasi terhadap mereka.


- Hindari asumsi orang dewasa

Berpakaian dewasa tidak berarti anak remaja ingin tumbuh lebih cepat. Sering kali, mereka meniru tren tanpa memahami makna orang dewasa. Dekati dengan rasa ingin tahu, bukan rasa khawatir. Ingat, banyak anak Generasi Alpha mungkin tampak lebih tenang, tetapi mereka masih belajar, gagal, dan membentuk jati diri mereka.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement