MENJALANI peran sebagai ibu sering kali membuat seorang perempuan harus beradaptasi dengan berbagai perubahan dalam hidupnya. Hal ini pula yang dirasakan oleh Jessica Herliani Tanoesoedibjo, seorang istri, ibu, sekaligus Direktur PT MNC Financial Services.
Dia membagikan kisah inspiratifnya dalam Podcast Herspective yang tayang di YouTube Okezone. Dalam perbincangan hangat tersebut, Jessica mengungkapkan bahwa kehidupan seorang perempuan terus berkembang seiring berjalannya waktu.
Ia menyebut, setelah menikah dan memiliki anak, dirinya mulai mengalami pergeseran dalam hubungan pertemanan dan komunitas. Namun, justru dari proses perubahan itulah, ia menemukan makna pertemanan yang lebih dalam.

“Kita tuh ever evolving ya. Komunitas atau teman sebelum menikah dan punya anak bisa jadi tidak relevan lagi ketika kita sudah masuk fase baru. Tapi dari situ aku bersyukur, karena ternyata persahabatan juga ikut ber-evolusi,” tutur Jessica, dikutip Sabtu (28/6/2025).
Dia bercerita bahwa teman-teman yang setia mendampinginya dalam fase menjadi ibu adalah sosok yang sangat berharga. Bahkan, ada sahabat yang belum menikah pun tetap mau hadir dan menemani Jessica bermain ke playground demi menjaga kebersamaan. Bagi Jessica, inilah hubungan yang layak dipertahankan.
Saat ditanya tentang bagaimana perempuan tetap bisa berkembang dan tidak kehilangan jati diri meski sudah menjadi ibu, Jessica memberikan pesan menyentuh.
“Mimpi-mimpi yang tertunda itu tidak akan tertunda selamanya. Akan ada waktunya. Sekarang, mungkin anak kita masih sangat membutuhkan kita, sentuhan fisik, kehadiran kita. Tapi nanti akan ada masa di mana mereka mulai mandiri,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung tentang tekanan sosial yang kerap membuat para ibu merasa harus bisa melakukan semuanya sekaligus, apalagi dengan narasi “working mom, you can do it all” yang sering digaungkan di media sosial.
“To be very honest, I don’t think we can do it all. Menurutku, gak apa-apa untuk menunggu. Gak semua harus sekarang,” ucapnya tulus.
Melalui kisahnya, Jessica ingin mengingatkan bahwa menjadi ibu tidak berarti kehilangan diri. Justru dari peran itu, seorang perempuan dapat menemukan versi diri yang lebih matang dan penuh makna asal diberi ruang untuk berkembang sesuai waktunya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)