Zat besi juga berperan dalam fungsi otak, termasuk perkembangan kognitif dan motorik. Kurangnya asupan zat besi pada masa awal kehidupan dapat menyebabkan penurunan kemampuan belajar dan konsentrasi.
Zat besi dibutuhkan dalam pembentukan antibodi. Kekurangannya membuat anak lebih rentan terhadap infeksi.
Pada kasus kekurangan oksigen akibat anemia, jantung anak dipaksa bekerja lebih keras. Jika terjadi dalam jangka panjang, kondisi ini bisa memicu gangguan fungsi jantung.
Tidak hanya berdampak pada masa kanak-kanak, defisiensi zat besi juga memengaruhi pencapaian akademik hingga produktivitas di masa depan.