Soal Pola Asuh, Caca Tengker Banyak Belajar dari Anak
Di ERA yang serba digital ini banyak para orangtua merasa khawatir terhadap tantangan tumbuh kembang anak yang semakin kompleks. Bukan hanya tantangan pola makan saja, tetapi tantangan dalam menghadapi Generasi Masa Kini (NewGen) yang tumbuh di lingkungan yang serba digital.
Sebagai ibu dari dua anak, Caca Tengker menjelaskan bahwa perkembangan teknologi menjadi tantangan baru yang harus terus dipelajari oleh orangtua. Saat ini bukan hanya anak saja yang belajar dari orangtua, tetapi para orangtua juga perlu belajar dari anak, agar kita bisa lebih memahami mereka untuk mengatur pola asuh yang terbaik untuk anak.
“Hal-hal kaya gitu adalah tantangan yang baru buat aku belajar. Memang sebagai orangtua kayanya kita banyak belajar dari anak, bukan anak yang belajar dari kita gitu karena kita semakin harus menyesuaikan juga sama kebutuhan mereka. Kita harus semakin menyesuaikan sama apa sih yang sebenarnya yang mereka inginkan,” ucap Caca Tengker, Kamis (19/6/2025).
Di era yang serba instan ini, sangat penting bagi orangtua membangun pola asuh yang baik untuk anak. Salah satu caranya adalah dengan bersikap terbuka kepada mereka, agar kita bisa lebih mengenal dan memahami kebutuhan mereka.
“Pentingnya banget untuk lebih terbuka juga sama anak, jadi kita bener-bener paham kebutuhan mereka tuh apa,” kata Caca.
Menurut Caca, sering kali orangtua menuntut anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan memiliki kecerdasan emosional yang baik. Namun, masih banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa anak akan meniru perilaku orangtuanya. Oleh karena itu, tidak hanya anak yang perlu belajar mengelola emosi, tetapi orangtua juga harus bisa memberikan contoh yang baik dalam hal tersebut.
“Kecerdasan emosional itu dengan kita yang mencontohkan, dari pola asuh” tegasnya.
Caca juga menjelaskan bahwa dalam membesarkan anak, tidak cukup hanya memperhatikan pola asuh saja, tetapi harus diimbangi dengan pola makan yang sehat dan tercukupi. Jika pola asuh dan pola makan dijalankan secara seimbang, hal ini akan menunjang tumbuh kembang si kecil, baik dari segi fisik maupun emosional.
“Jadi mau pola asih, pola asuh kalau nutrisinya nggak tercukupi, sama saja semuanya ini nggak bisa jalan sih sebenarnya dan itu jadi concern utama aku gimana caranya bisa benar-benar penuhi kebutuhannya mereka, biar apapun rangsangan dari kasih sayang yang aku berikan benar-benar berdampak positif bagi mereka,” ungkapnya.
Dengan memahami pentingnya keseimbangan antara pola asuh, pola asih, dan pola makan, para orangtua diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan membesarkan anak di era digital.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)
