Optimalkan Pertumbuhan, Dokter Anak dan Caca Tengker Bagi Tips Tidur Nyenyak si Kecil
JAKARTA - Usia 0 sampai 5 tahun yang dikenal sebagai masa golden age, merupakan periode krusial untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada tahap ini, orang tua terutama ibu akan berupaya mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil dengan berbagai cara, mulai dari pemenuhan kebutuhan nutrisi hingga pendidikan dini. Selain itu, ada satu aspek yang tidak boleh luput dari perhatian para ibu, yaitu tercukupinya waktu tidur dan berkualitas.
Bukan sekadar kebutuhan beristirahat, tidur berkualitas menjadi fondasi penting bagi tumbuh kembang anak secara fisik, emosional, dan kognitif. Bahkan, sebuah studi mengatakan, gangguan tidur pada anak usia dini dapat berdampak jangka panjang terhadap daya tahan tubuh, konsentrasi, hingga kestabilan emosi anak.
Senada, Dokter Spesialis Anak, dr Yuni Astria, Sp.A menegaskan bahwa tidur merupakan salah satu fundamental dalam tumbuh kembang anak yang harus diperhatikan. Sebab, tidur berkaitan dengan produksi growth hormone atau hormon pertumbuhan yang utamanya akan diproduksi pada fase deep sleep, yaitu pada rentang waktu antara 1,5 hingga 3,5 jam setelah tidur lelap.
“Itulah mengapa kalo tidur terganggu menjadi berbahaya, karena tadi fungsi kognitif bisa terganggu, kemudian akhirnya efisiensi kemampuan pembelajaran bisa terganggu, termasuk juga pertumbuhan,” katanya dalam talkshow parenting Tidur Nyenyak Anak Hebat yang digelar di Penang Bistro Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Karenanya, kondisi kurangnya waktu tidur dapat memengaruhi perilaku anak yang biasanya dapat mengalami kecenderungan untuk rewel.
Namun, memastikan anak memiliki tidur yang cukup dan berkualitas tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para ibu. Banyaknya gangguan yang muncul secara tak terduga, misalnya gigitan nyamuk yang membuat gatal anak-anak.
Untuk mengatasi hal ini, dr Yuni membagikan beberapa tips untuk membantu menciptakan tidur yang nyenyak dan nyaman bagi si kecil.
Pertama, konsisten pada jadwal bangun dan jadwal tidur setiap harinya, termasuk pada akhir pekan. Kedua, mengenai ritual sebelum tidur agar tidak diajak beraktivitas lebih yang dapat membangkitkan energi dan semangat anak.
“Ketiga, ini juga menjadi pesan penting, yaitu gawai. Ini sudah ada penelitiannya, dari Indonesia bahkan, kalau gawai itu diberikan sebelum tidur, jangan berharap bikin ngantuk. Karena hormon yang bikin ngantuk yaitu melatonin, dengan gawai akan dihambat produksinya karena adanya sinar biru, termasuk lampu,” tuturrnya.
