Secara psikologis, konsumsi konten anomali juga dapat menyebabkan gangguan serius pada anak. Anak yang terpapar konten ini secara intensif dan dengan frekuensi tinggi dapat mengalami kecanduan. Akibatnya, anak mengalami kondisi susah fokus dan daya ingatnya terganggu. Kondisi ini berdampak secara fisik karena mengakibatkan gangguan tidur, mata lelah, dan nyeri leher.
Kondisi kecanduan juga berpengaruh terhadap kehidupan sosial anak karena berkurangnya interaksi nyata. Neny memberikan rekomendasi para orang tua untuk mencegah dampak konsumsi konten anomali. Menurutnya, perlu kesadaran kritis terhadap tontonan yang anak konsumsi di dunia maya.
“Untuk para orang tua, batasi screen time anak, sehingga banyak menghabiskan waktu dengan kehidupan nyata dan relasi sosial. Kemudian, dampingi dan pilihkan konten berkualitas dan berikan pemahaman terhadap anak mengenai konten yang baik,” jelas Neny.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)