Nantinya, celana dalam yang dilemparkan ialah milik si calon mempelai wanita. Ia pun diarahkan untuk melempar celana dalam tersebut agar bisa menghalau hujan turun. Usai melempar celana dalam tersebut, masyarakat pun yakin bahwa hujan tak akan turun. Konon, membuang celana dalam ke atap rumah membuat awan melarikan diri.
Dengan catatan, celana dalam yang dibuang ke atap rumah harus baru, bukan celana dalam bekas. Apalagi celana dalam kotor yang belum dicuci. Sementara itu, di Indonesia sendiri ada beberapa cara untuk menghalau hujan selain melempar celana dalam ke atas genting.
Salah satunya yang cukup terkenal ialah memakai pawang hujan. Meski begitu, banyak yang lebih percaya melempar celana dalam jauh lebih ampuh ketimbang memanggil pawang hujan. Ada-ada saja ya!
(Qur'anul Hidayat)