Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Kelam di Balik Perayaan Hari Valentine

Felisitas Natali Ancilla Resty , Jurnalis-Rabu, 12 Februari 2025 |15:28 WIB
Kisah Kelam di Balik Perayaan Hari Valentine
Sejarah Hari Valentine. (Foto: Fototeca Gilardi/Getty Images)
A
A
A

Bulan Februari identik dengan bulan kasih sayang, karena pada tanggal 14 Februari diperingati sebagai Hari Kasih Sayang atau kita kenal sebagai Hari Valentine. Namun di balik indahnya perayaan Hari Valentine ini, ternyata memiliki asal muasal yang kelam.

Dilansir dari NPR, Senin (10/2/2025), pada abad ke 6 sebelum Masehi setiap tanggal 13 hingga 15 Februari, masyarakat Roma kuno merayakan pesta Lupercalia untuk menyenangkan Dewa Kesuburan Romawi. Dalam pesta ini para lelaki mengorbankan seekor kambing jantan yang menjadi sebuah simbol seksualitas dan seekor anjing. Kemudian mereka akan menyembelih binatang tersebut dan mengambil kulitnya untuk mencambuk para wanita.

Dilansir dari Ottawa University, selain penuh dengan kekerasan, Pesta Lupercalia ini merupakan perayaan berdarah yang penuh dengan seksualitas. Kemudian pada akhir abad ke 5, Paus Gelasius I melarang Pesta Lupercalia ini dan menggantinya menjadi Hari Peringatan Santo Valentine.

Pasti Anda beritanya-tanya siapakah Santo Valentine dan mengapa ia diperingati setiap tanggal 14 Februari?

Ada satu legenda Romawi yang menceritakan bahwa Pendeta Valentine menentang kebijakan dari Kaisar Claudius II Gothicus yang menyatakan bahwa prajurit tidak boleh menikah agar kegiatan militer mereka tidak terganggu. Menurut Valentine hal ini tidak pantas dan tidak sesuai dengan Alkitab.

Karena penentangannya terhadap kebijakan Kaisar Claudius II tersebut, Valentine pun dipenjarakan kemudian pada 14 Februari ia dipenggal karena tidak ingin meninggalkan imannya.

Selain itu ada legenda yang menceritakan bahwa Valentine menjalin kasih dengan seorang anak sipir tempat ia di penjara yang tidak bisa melihat bernama Julia.

Setelah keluar dari penjara mereka berdoa bersama dan Tuhan menyembuhkan Julia dari kebutaannya. Sebelum dieksekusi ia mengirimkan surat kepada Julia yang bertandatangan “Salam, dari Valentine-mu”.

Valentine meninggal sebagai seorang martir dan untuk memperingati kemartirannya ini ia dinobatkan sebagai Santo Valentine.

Oleh karena itu, untuk mengganti perayaan Lupercalia dan memperingati Valentine pada 14 Februari ditetapkanlah sebagai Hari Santo Valentine atau sekarang kita kenal sebagai Hari Valentine.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement